Foto Asep Haryono
Catatan Asep Haryono

Sepertinya kata “gotong royong” ini adalah padanan kata yang suangat sering kita dengar bahkan ketika kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) di kota masing masing.   Betapa seringnya dua kata itu dimasyarakatkan kepada kita semua sejak kecil hingga duduk di bang ku sekolah menengah pertama (SMP) dan mungkin di sekolah menengah atas (SMA) hingga duduk di perguruan tinggi. Ya kata “gotong royong” sangat akrab di telinga kita semua.

Nyatanya saya seolah diingatkan kembali betapa dua kata itu sungguh masih ada dan menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia yang memang gemar untuk bergotong royong bekerja sama saling bahu membahu di hampir seluruh kota di seluruh Indonesia mulai dari pelosok pedesaan hingga ke daerah kaum urban di perkotaan. Semangat gotong royong juga diperlihatkan nyaris tanpa cacat diperlihatkan warga komplek saya, Duta Bandara atau biasa disingkat Komplek Duban , yang terletak di Jalan Ahmad Yani 2 Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Propinsi Kalimantan Barat.

Saya sangat beruntung tinggal di komplek ini dan merasakan secara langsung betapa nikmatnya hidup bermasyarakat bersatu bergotong royong menguruk jalan bersama warga kompleknya hari sabtu lalu tanggal 17 Nopember 2012,  Berikut laporannya.

Spontanitas Tanpa Undangan
Secara teknis komplek Duban memamg menjadi tanggung jawab developer yang memegang kendali penuh kebijakan pengembangan dan juga peningkatan infrastruktur (huayow bahasanya udah kaya menteri-red) baik jalan maupun fasum (fasilitas umum, jangan salah mengejanya jadi mesum ya) di komplek tersebut.

Awalnya saya tidak memperdulikannya, dan saya sempat berpikir ah mereka kan kerja bhakti di depan rumahnya sendiri gitu pikiran saya waktu itu.  Namun saat saya ada keperluan ke sebuah warung terdekat dengan rumah saya di Blok C saya sempat diberitahu oleh pemilik warung tersebut bahwa ada kerja bakti warga komplek membetulkan jalan. “Nda ikut kerja bakti Pak Asep, tuh ada di sebelah blok ini.  Saya sih cuma nyaumbang Roti Kebeng saja sama mereka buat cemilan kerja bapak bapak itu” kata bibi penjualnya.
 
URUK : Inilah gelombang "tsunami"  tanah urukan yang mengalir seperti air bah bergerak menuju blok C di Komplek Duta Bandara. Rumah kontrakan saya ada di blok ini.  Foto Asep Haryono

KOMPAK : Cuaca panas memang menyengat, bagi yang tidak terbiasa akan mudah terasa lelah. Namun kerja ramai ramai seperti ini bisa jadi semangat.  Foto Asep Haryono


BREAK  DULU : Mencangkul memang melelahkan dan membuat pinggang pegal pegal. Jadi sekedar meluruskan pinggang sejenak boleh donk istirahat.  Foto Asep Haryono

Saya yang saat itu sedang membeli satu botol kecap di warung itu agak gelagapan “ditodong” dengan pertanyaan seperti itu namun saya berhasil menanggapi pertanyaan bibi pemilik toko itu dengan jawaban yang sudah saya susun dengan rapih dan telaten saat itu. Halah kombinasi bahasa yang ngawur hiheiheie.

“oh ya kah bi, ya sih mau juga turun kerja bakti tapi di rumah kosong tidak ada orang cuma ada anak balita saya. Kalaw saya turun nanti siapa donk yang jagain anak saya” jawab saya.   Kosong kok ada anak di rumah ya berarti tidak kosong donk Sep. Gimana sih lu ngawur  jawabnya. Bilang aja males turun kerja bakti.  Gitu aja kok repot mengutip Alm Gus Dur. Hhiehiheiheie.  Tapi kan saya harus beralasan donk.


Pake DanaWarga  Sendri
Kacow nih tulisan saya hari ini,  Tema Gotong royong bisa “lari lari” bahasannya jadi melebar kemana mana hiehiheie.. Ya udah kembali ke tema awal soal Gotong royong tadi ya.  Nah Hari itu, Sabtu tanggal 17 Nopember 2012 saya yang memang sudah stand by di rumah jam 15.00 WIB sudah melihat dari kejauhan ada kelompok bapak bapak sedang sibuk merapikan jalan di sebuah gang dalam Blok C cukup dekat dengan posisi rumah kontrakan saya.  “Nah ada kerja bhakti lagi nih ini pasti kelanjutan yang kemarin, wah lama juga ya berhari hari nda kelar kelar” gumam saya dalam hati.

Malu juga kalaw nda turun nih.  Kebetulan saja anak anak saya, Abbie (5 thn) dan Tazkia Putri (2 thn) sedang di rumah pengasuhnya di Blok D, dan ini memberikan saya posisi yang menguntungkan untuk join dengan bapak bapak di sana untuk kerja bakti bersama sama memberesi jalan dan juga menguruk jalan dengan tanah.  Seperti biasa bukan Asep namanya jika tidak membawa digital camera , kamera poket mini yang embed kemana mana saya pergi, termasuk di dalam WC sekalipun. Hiheiheie serius amat. Yang jelas ke WC ya nda perlu bawa kamera lah, memangnya apa yang mau difoto dalam WC?

“nah ini dia wartawan kite bole bole nih Pak Asep foto foto kite yah. Biar masok koran, biar dibace same pak Mude tu biar kite dikasih duet buat bantu jalan ni”  kata pak Herman dengan aksen bahasa Pontianaknya.  Beliau adalah ketua RT komplek sekaligus sebagai  komandan kerja bakti yang memimpin “pasukan darat” nya yang sedang menguruk tanah menutupi jalanan yang berlubang lubang itu.  


ISTIRAHAT : Bapak bapak ini ada yang break istirahat. Menikmati sajian minuman dingin dan kue kue sederhana namun terasa sangat nikmat jika bersama sama. Ini persis di halaman rumah saya di Blok C.  Foto Asep Haryono


SEMANGAT : Nyaris semua bapak bapak di Blok C turun pada gelaran kerja bhakti ini. Bagi yang tidak terbiasa megang cangkul seperti saya pasti akan terluka tangannya seperti saya. .  Foto Asep Haryono




KERJA BHAKTI : Ini adalah rekaman pendek saat berlangsungnya kerja bhakti para warga Komplek Duta Bandara Permai Jalan Ahmad Yani 2 Supadio Kalimantan Barat. Menguruk dan merapikan jalan dengan dana swadaya warga komplek sendiri. Rekaman ini dibuat pada tanggal 18 Nopember 2012 hari Ahad (Minggu) sekitar jam 09.20 WIB

Eala saya masih dikira wartawan hiehiheie. Ya sudah lah “dituduh” gitu juga apa secara teknis memang saya bekerja di sebuah media cetak tapi bukan berarti saya wartawan.  Saya tidak perlu menjelaskan kepada bapak bapak itu ya sudah pasrah saja diberi “gelar” seperti itu. Padahal biarpun di media cetak tentu banyak bagian bagiannya. Ada bagian marketing, perikalanan, percetakan, lay outer, design grafis, fotographer, wartwan, Hardware Software Support, maintenance, pergudangan, sopir, website content specialist (ini saya hiheiheie), sampai satpam dan OB.  Ah macam macam lah itu. Puyeng sendiri saya jadinya hiehiheiheiheiheie.

Singkat kata saya langsung “terjun bebas” mencankul tanah, meratakan dan merapikannya dan menutupi jalanan di sepanjang koridor Blok C bersama sama bapak bapak lainnya.  Tas kecil yang berisi kamera digital tersebut saya simpan di dalamnya.  Tas kecil saya yang selalu embed dengan saya ke mana pun saya pergi. Ini kadang kebiasaan saya yang susah ilangnya senang mendokumentasikan hal hal apa saja yang menurut saya menarik dan bernilai "berita" dan layak dibagikan kepada kawan kawan semua. Halah gaya.

Tangan saya yang mungkin tidak terbiasa memegang cangkul menyebabkan beberapa ruas jari jemari saya terluka dan terasa sangat perih.  Keliatan sekali tidak pengalaman memegang cangkul.   Bapak bapak lainnya tetap antusias meratakan tanah yang didatangkan dengan truk truk berukuran besar.  Ya iyalah truk ukurannya gede gede, kalau truk ukurannya mini bukan truk donk namanya. (Asep Haryono)
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia