Gambar dari Internet
Catatan Asep Haryono

Kemiskinan adalah salah satu masalah terbesar yang dialami oleh bangsa Indonesia, dan itru sudah terbukti dengan banyaknya anak anak jalanan (anjal) yang tersebar di kota Pontianak dan daerah daerah lainnya di seluruh propinsi Kalimantan Barat. Sudah terbukti bahwa salah satu kendala dalam pemerataan pembangunan di Indonesia pada umumnya, dan di kota Pontianak pada umumnya adalah kemiskinan.

Bisa dibayangkan dengan kemiskinan yang sudah seperti mendarah daging di kota Pontianak di tambah lagi dengan semakin masifnya angka kejahatan di kota Pontianak dituding menjadi salah satu ekses negatif dari kemiskinan ini.

Berbagai upaya sudah ditempuh oleh pemerintah kota Pontianak dalam upaya mengentaskan pengangguran dan kemiskinan yang seolah saling terkait satu sama lainnya.   Bagaimana upaya yang harusnya kita lakukan untuk menggunting kemiskinan di kota Pontianak ini? Bagaimana seharusnya kita lakukan agar tidak ada lagi kemiskinan di kota Pontianak ini?  Berikut adalah ide pengentasan kemiskinan di Kota Pontianak yang mau saya coba tawarkan untuk didiskusikan bersama sama

Keterampilan Usaha

Salah satu ide yang ingin saya tawarkan dalam kesempatan yang berharga ini adalah memberikan kemandirian bagi kaum miskin papa di kota Pontianak berupa pelatihan praktis yang berorientasi pada kemandirian usaha ditunjang dengan pemberian modal bergilir kepada mereka untuk memulai usaha. Paduan modal bergilir dan ditunjang dengan pelatihan ketrampilan berbasis usaha bisnis rumah tangga merupakan kombinasi yang lengkap namun masih memerlukan kajian yang lebih mendalam.

Salah satu kendala dalam memberikan bekal kemandirian kepada kelompok pengangguran, anak anak putus sekolah, dan anak anak jalanan merupakan persoalan yang harus ditelaah lebih mendalam lagi. Salah satu ukurannya adalah bentuk pelatihan dan bekal kemandirian yang seperti apa yang layak , sederhana, dan mudah diaplikasikan kepada mereka hingga bisa mandiri dan mampu secara ekonomi. Anak anak putus sekolah dan anak anak jalanan misalnya adalah contoh yang paling sering menemui kendala dalam penerapan pelatihan dan bekal ketrampilan berbasis usaha kecil dan menengah ini.


MANDIRI : Menjual kue seperti ini adalah ketrampilan mandiri yang bisa dipelajari.  Bekerja mandiri bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarga. Harus kita dukung. Foto hak cipta Asep Haryono

Misalnya saja sebagai contoh adalah pemberian bekal dan ketrampilan dalam membuat kue apam pinang misalnya. Untuk memulai ide yang mulia ini tentu akan banyak hal lain yang harus diperhatikan misalnya ketersediaan tenaga terampil yang menjadi pelatih atau pengajarnya.

Apalah tenaga tutor yang menjadi pelatih mereka di ambil secara langsung oleh para penjual apam pinang yang sudah berpengalaman atau main ambil saja di sembarang tempat. Hal hal yang sederhana inilah yang harus menjadi acuan bagi para pengambil keputusan dalam upaya memberikan pelatihan berbasis ekonomi praktis di lapangan yang bisa dijadikan bekal bagi mereka untuk bisa mandiri secara ekonomi.

Modal Usaha Bergilir
Usulan yang kedua yang adalah pemberian bantuan modal berupa kredit lunak kepada anak anak putus sekolah, pengangguran, anak anak jalanan dan kaum miskin di kota Pontianak berupa pinjaman modal usaha skala kecil dengan pendampingan dari Dompet Ummat agar dana yang diperoleh dengan susah payah tersebut bisa berdaya guna dan berhasil guna bagi kesejahteraan mereka.

Ini bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan mengingat jumlah dari mereka tentu tidak sedikit itu. Tentu saja pemberian modal usaha berbasis usaha skala kecil dan menengah itu bukan diberikan begitu saja kepada mereka. Salah satu syarat yang harus mereka lalui untuk bisa sampai kepada tahap mendapatkan dana bergilir ini adalah mereka harus mempunyai tujuan yang jelas untuk memperbaiki hidup untuk tidak lagi turun ke jalan namun mandiri secara ekonomi.

Untuk itulah diperlukan pendekatan (approach) kepada pihak donator, maupun sponsor yang akan dijadikan sumber pendanaan dari kegiatan ini sehingga pihak penyandang dana menjadi percaya dan bisa diandalkan dalam pengembangan program ini di masa yang akan datang. Selanjutnya calon penerima dana usaha bergilir ini harus mengembalikan dana pinjamannya kepada Dompet Ummat yang sudah mempercayakan pengelolaan dananya kepada mereka. (Asep Haryono) 

Tulisan ini diikut sertakan dalam Lomba Penulisan Opini Tentang Kemiskinan yang diselenggarakan oleh Dompet Ummat Pontianak
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia