Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat dan bagi kaum muslim dan muslimat di seluruh jagat dunia ini juga sudah merasakan betapa waktu yang berjalan begitu cepatnya, dan hingga pada saat ini kita semua Insya Allah mendapatkan berkah, barokah dan ampunan dari Allah SWT.

Bulan Ramadahan atau bulan suci Ramadhan atau juga sering disebut sebagai bulan puasa tidak terlepas dengan yang namanya hidangan ta'jil atau sering disebut orang dengan hidangan berbuka puasa. Bagi blogger dari Pontianak dan juga daerah lain di seluruh Indonesia mungkin tidak asing dengan yang namanya jajanan buka puasa yang jumlahnya belonggok" (Bahasa Pontianak yang artinya kurang lebih banyak sekali-red) bertebaran di mana mana

Mulai dari pasar pinggir jalan, Mall, dan juga di tempat food court lainnya. Nah saya sendiri sering membeli beberapa potong kue sekedarnya untuk teman berbuka puasa di rumah, namun demikian ini semua pilihan. Terserah teman teman saja mau membeli panganan buka puasa di luar atau membuat sendiri di rumah. Namun kadang kali saya merasa kecewa jika makanan buka puasa yang saya beli itu kondisinya sudah tidak bagus, tercium aroma "aneh" bahkan mungkin juga hal lainnya.

Tips Memilih Jajanan Sehat dari Pakar
Saat saya membaca sebuah surat kabar yang terbit di kota Pontianak hari ini saya membaca beberapa tips yang menurut saya oke dokeh (minjem dari Syahdini) yang bisa diterapkan diaplikasikan diamalkan dilaksanakan diteruskan dieksekusi dan ditindaklanjuti oleh para pemakan makanan seperti saya. Hehehehe.  Beberapa tips ini saya copy paste kan dari salah satu pakar kesehatan yakni Marry Oktovina, Kepala Seksi Layanan Informasi Konsumen BBPOM Pontianak 

SIAP SAJI :  Ini adalah pasar Juadah Pontianak yang sangat terkenal karena menjual menu makanan siap saji untuk berbuka puasa atau sahur di rumah.  Foto hak cipta Haryadi/Pontianak Post

Menurut beliau ada 4 (Empat) hal yang harus diperhatikan jika ingin membeli makanan siap saji. Artikel beliau sudah dipublikasikan di surat kabar, dan berikut petikan artikelnya yang saya copy paste kan di sini :

  1. Warna Pangan
    Pilihlah warna pangan yang tidak mencolok dan tidak berpendar. Pangan dengan warna yang mencolok memiliki indikasi menggunakan pewarna yang dilarang seperti pewarna untuk tekstil (kain) dan cat.Ciri-ciri lain jika menggunakan pewarna yang dilarang adalah adanya bintik-bintik pada pangan.

    Pewarna untuk tekstil atau cat ini sebetulnya tidak akan menyatu dengan bahan pangan jika dicampurkan. Seperti contoh, jika Anda membeli panganan kerupuk dan es putar dan ada bintik-bintik warna tak wajar, sebaiknya jangan dikonsumsi.   

    Untuk Anda yang senang dengan gorengan, perhatikan warnanya. Jika terlihat kuning mencolok, sebaiknya dihindari. Lebih baik cari yang agak pucat. Selain itu perhatikan juga minyak goreng yang digunakannya. Jika sudah hitam pekat, maka gorengan tersebut sudah tidak sehat karena sudah menjadi karsinogenik yang dapat memicu kanker. Idealnya, batas minyak goreng hanya dapat digunakan adalah tiga kali.

  2. Tekstur Pangan
    Pilihlah makanan yang masih bagus dan tidak berlendir. Jika berlendir, berarti makanan tersebut sudah rusak, basi, atau tidak layak untuk dikonsumsi lagi karena bakteri sudah berkembang disitu. Untuk produk bakso, lontong, tahu, mie, dll tekstur pangan sebaiknya pilih yang tidak terlalu kenyal karena khawatir dicampur dengan boraks.

    Ciri-ciri mie basah yang mengandung boraks, selain kenyal ia juga memiliki penampakan mengkilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus. Untuk panganan bakso daging, jika ia mengandung boraks warnanya cenderung keputihan dan tidak kecoklatan, untuk itu pilihlah bakso yang penampilannya tidak mulus alias masih banyak terlihat guratan-guratannya.·  

    Untuk panganan kerupuk dan makanan ringan, sebaiknya Anda pilih yang tidak terasa tajam atau memberikan rasa getir. Kerupuk yang terindikasi dicampur dengan boraks atau formalin akan memiliki tekstur sangat renyah, garing, dan gampang diremukkan dengan tangan.

  3. Rasa Pangan
    Pilihlah panganan yang rasanya tidak menyimpang dari rasa khas pangan sebenarnya. Jika panganan tersebut memiliki rasa yang getir atau menusuk di lidah, kemungkinan mengandung pengawet yang dilarang atau pengawetnya berlebihan. Makanan atau minuman yang berasa pahit juga kemungkinan mengandung pemanis buatan yang berlebihan.

  4. Bau Pangan
    Pilihlah panganan dengan bau yang tidak menyimpang dari bau khas pangan (tengik ataupun berbau busuk .Jadi, bijaklah dalam memilih panganan siap saji diluar. Salah-salah justru memicu penyakit yang mengganggu kesehatan Anda dan keluarga. Biar bagaimanapun juga kesehatan merupakan harta yang tak ternilai

Nah semoga tips dan kiat sederhana namun jitu yang sudah diberikan oleh Marry Oktovina, Kepala Seksi Layanan Informasi Konsumen BBPOM Pontianak ini bisa memberikan pencerahan dan juga inspirasi buat kawan kawan yang merencanakan ingin membeli makanan siap saji baik dalam rangka untuk menu buka puasa di bulan suci Ramadhan atau dibulan yang lain.

Ingatlah selalu kesehatan adalah salah satu harta yang tidak ternilai dari tubuh kita, dan menjaga kesehatan adalah kewajiban bagi saya, kawan kawan dan kita semua.  Tetap sehat dan ceria setiap hari ya. Semangads. (Asep Haryono)

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia