Gambar dari Internet |
Apakah mereka melakukan tawuran ini mengikuti senior senior mereka yang sudah berstatus mahasiswa? Saya sendiri belum tau jawaban dari pertanyaan seperti ini namun kenyataan di lapangan sudah membuktikan bahwa tawuran pelajar sekolah init idak saja merugikan pihak sekolah mereka namun juga sudah mengganggu ketertiban umum.
Belum lagi jatuhnya korban jiwa yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Kalau sudah begini jadinya, dan korban sudah berjatuhan, apa yang seharusnya kita lakukan untuk mengurangi dampak buruk dari aksi tawuran seperti ini? Apa yang seharusnya kita lakukan agar tawuran tidak perlu terjadi lagi? Kenyataan di lapangan membuktikan sebaliknya bahwa kejadian tawuran ini selalu berulang ulang terjadi. Apa yang salah dengan sistem pendidikan kita sekarang ini?
Bukan Salah Sistem Pendidikan
Tidak ada yang salah dengan sistem pendidikan yang sudah diterapkan sejak lama di Indonesia. Persoalan sebenarnya terletak ditangan kita semua para orang tua , pihak sekolah, dan juga pihak masyarakat sebagai kontrol sosial yang harus bersinergi dan bekerja sama untuk mencegah tawuran ini kembali terjadi di masa yang akan datang. Saya melihat masih ada celah atau peluang yang bisa kita usahakan agar tawuran ini tidak lagi terjadi dan seharusnya tidak perlu terjadi.
- Menerapkan Sangsi Yang Tegas
Bukan tanpa alasan jika sekolah yang terlibat di dalamnya sudah harus memikirkan sangsi yang tegas tanpa harus melibatkan pihak luar dalam hal ini aparat keamanan atau kepolisian. Hal hal yang sifatnya internal bisa diselesaikan di sekolah yang bersangkutan. Jika sudah keluar dari sekolah dan sudah mengganggu ketertiban umum barulah kita serahkan kepada aparat penegak hukum. - Relokasi Sekolah
Jika dipandang perlu maka kedua sekolah yang terlibatr aksi tawuran dipindahkan ke tempat yang berbeda dengan jarak yang cukup jauh satu sama lainnya. Memang terkesan mengada ngada namun pilihan ini bukan tidak mungkin akan dilakukan. Memindahkan suatu sekolah ke tempat yang lain tentu memerlukan dana yang tidak sedikit dan juga ongkos sosialnya yang tinggi - Pendidikan Agama Yang Kuat
Salah satu kunci untuk menekan tawuran ini agar tidak terjadi lagi adalah dengan meningkatkan bekal pengetahuan dan keyakinan mereka terhadap agama atau keyakinan masing masing. Dengan harapan dengan mendalami keyakinan dan agama masing masing diharapkan para pelajar mempunyai benteng yang kokoh. Menanamkan pengertian kepada mereka bahwa tawuran itu tidak baik dan sangat merugikan semua pihak tidak saja buat sekolah tetapi juga berdampak buruk untuk mereka sendiri. - Menanamkan Disiplin
Yang terakhir adalah menanamkan disiplin kepada para siswa atau para pelajar bahwa mengisi waktu luang dengan segudang kegiatan yang bermanfaat jauh lebih baik daripada menghabiskan waktu mereka untuk hal yang tidak berguna sama sekali. Disiplin dalam mengisi waktu luang dengan aktfitas di perpustakaan, kegiatan olah raga, lomba karya ilmiah dan lain sebagainya diyakini akan menambah semangat dan gairah dalam belajar.
http://tamanblogger.com/wp-content/uploads/2012/09/RI-Bersatu-300x203.jpg |
Terima kasih atas partisipasi sahabat. Salam hangat dari Surabaya
ReplyDelete@Shohibul Kontes Unggulan Indonesia Bersatu : Iya kebetulan temanya sangat menarik, dan saya senang sekali ikut meramaikan ajang kontes ini. Salam kembali dari Pontianak , Kalimantan Barat
DeleteSemoga pihak sekolah dan pemerintah dapat lebih tegas menanggulangi masalah tawuran ini deh mas :)
ReplyDeleteDan semoga sukses ngontes di hajatnya Pakde yah :)
@Bibi Titi Teliti : Iya semoga tidak terjadi lagi Tawuran Tawuran yang bisa mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang tidak perlu. Semoga ini menjadi perhatian kita semua. Terima Kasih sudah mampir ya mba
DeleteSangat setuju dengan semua poin yang Kang Asep kemukakan diatas. Selain itu juga perlu ada tindakan penghapusan 'ideoligi' permusuhan yang turun-temurun di lingkungan siswa. Karena saya yakin siswa yang terlibat tawuran itu pada dasarnya hanya terbawa hasutan semata.
ReplyDelete@Rudy Arra : wah wah benar juga ya. Ada semacam "ideologi" seperti itu yang harus dihapus dari benak dan konsep anak anak sekolah jaman sekarang.
Delete"kebiasaan" menganggap orang lain sebagai musuh juga harus dikikis karena pada dasarnya kita semua adalah generasi muda masa depan bangsa. Salut sekali dengan ide Rudy Arra. Saya belajar dari sini
Saya juga sempat baca dari media terkait kasus di atas gan..dan Dunia pendidikan semakin tidak karuan saja ya..
ReplyDelete@cik awi : Benar banged Sobs. Memang makin prihatin saja ya, yang tawuran seniornya mahasiswa eh adik adiknya kok malah ikutin hiheiheiheie. Cuma sayang yang diikutin malah tawurannya. Salam kembali buat mas cik awi. :))))
Deleteisu tawuran ini muncul tepat setelah ekstrakurikuler yg bermarkas di masjid *apalagi kalau bukan rohis* dituduh sebagai tempat perekrutan teroris muda.. seolah Allah ingin menunjukkan pada si pembuat berita, bahwasanya rohis bukanlah teroris..
ReplyDeletedan, anak rohis ga ada yg ikut tawuran :D
jadi, supaya ga pada tawuran, wajibkan ikut mentoring aja hehehe
@diniehz : Wah bener juga ya dengan dilibatkannya para siswa untuk kegiatan seperti mentoring ini bisa menjadi bahan kajian bersama dengan para guru dan rohis di sekolah.
DeleteSaya sendiri juga dulu waktu di SMA sempat melihat kegiatan seperti ini tapi teteup aja nda terjun ke sana. Taunya cuma melihat saja dari kejauhan. Nyesel juga ya nda ikutan kegiatan seru mentoring itu
waw pak Asep Haryono pun ikut turun tangan...
ReplyDelete@cumakatakata: hahahaha gambarnya sarung tinju ya. Jadi seru hiheiheiheiheie. Ya ya saya turun tangan alias turun rembug ide aja hiheiheiheheie. Terima Kasih ya sudah mampir di sini
Deletekalo saya mengusulkan lokalisasi tawuran. jadi ciptakan semacam kampung khusus tawuran. kalo mau tawuran, berjalanlah ke kampung tersebut. aturannya, harus pake sarung tinju kayak gambar diatas dan harus tangan kosong. kalo tawurannya diluar kampung itu, dipidana. (sekali-kali saya juga akan bertandang kesana, hehe)
ReplyDeletelambat laun, yakin, pasti bakalan lahir juara-juara tinju olympiade dari Indonesia.
hidup kampung tawur! ihhh, norak ya komen saya. biar aja, yang penting asyiik.
@zachflazz : Saya sempat tersenyum senyum membaca komentar abang Zachflazz ini soal kampung Tawuran. Kayaknya ide ini agak gila tapi keren, Hahahhahaa.
DeleteTapi runyam juga kalaw bener ide ini direalisasikan bisa bisa penuh tuh rumah sakit. Tapi aseli saya senang dengan ide briliant seperti ini dan bisa jadi terobosan dalam mencetak atlet atlet tinju masa depan bisa melalui kampung Tawurn ini. Hiheiiehiehiheiee. Super sekali
Tunggu-tunggu, ide Mas Zach ini sangat menarik!. Kampung Tawaur yang dikonsep sebagai ajang pencarian bakat, khususnya bakat atlet beladiri atau tinju gitu. Dan untuk membentuk mental yang lebih berkualitas diantara peserta, maka pengarahan secara psykologis diwajibkan disini. Asik gak tuh?! :D
Delete#ngawur :D
kalau saya lebih mengusulkan kepada penajaman moral dan wibawa siswa kang ...
ReplyDeletekalau aku dari hematku, sekolah itu seharusnya jangan hanya berangkat masuk sekolah, duduk, belajar, dapet PR, dan pulang.
Menurutku perlu adanya penambahan semacam pendidikan budi pekerti, agar mereka (anak-anak) tahu mana sifat yang baik dan mana sifat yang buruk ... :)
Karena apa... ? Anak-anak itu, biasanya oleh karena kedua orangtua yang jarang berada di rumah. Makanya itu, peranan guru dan pembimbing inilah yang yang diklaim sebagai 'orangtua kedua' harus bisa menangani ini.
Begitulah perspektifku kang ...
Ohya, tadi kang asep komentar mengenai jodohku adalah si Siti Ghaliyah yah?
Akangggg ..... Aku emang beneran suka sama Sitti Ghaliyah.
Hehehe *jangan bilang-bilang lho :D
betul sekali mas....tawuran bukan saja menjelekan citra pelajar.namun juga dapat merugikan masyarakat umum.
ReplyDeletetips mengurangi dampak buruk dari aksi tawuran nya mantap mas.
tawuran tu apa ya?..
ReplyDelete@IntanBerliaN :"Tawuran" is Indonesian slang or our local expression to describe fighting among two young communities. The fighting itself usually committed by the young which obviously happened in almost several major cities all across Indonesia.
DeleteIn some cases, the fighting committed by senior high school students or college ones which often cause of death , wounded or injuries. We sometimes called this activity of fighting is illegal and breaking the law
Wah wah udah ikutan ajaaa...
ReplyDeleteSemoga menang yaaa \:D/
Pernah ikut tawuran gak mas? :p
Ada tambahan ,adakan tempat sarana untuk olaraga biar energi pemuda itu terbuang tidak sia-sia. Kan ada pepatah badan yang sehat pikiran pun ikut sehat. di kota besar tempat olah raga sangat minim sekali.
ReplyDeleteRe-lokasi sekolah...pilihan yg perlu anggaran besar dan waktu tdk sebentar neh KAng..
ReplyDeleteEmpat hal yang penting untuk diperhatikan ya, Pak. Dengan demikian, semoga tawuran dapat dicegah dan ditanggulangi.
ReplyDeleteSemoga ngontesnya sukses ya, Pak.
wwwiiihhh, ada empat poin yang sangat krusial menurut saya, agar bangsa ini tidak diliputi oleh rasa kekaguman atas tindakan para pelajarnya hehehe
ReplyDeleteTawuran sepertinya sudah menjadi budaya bagi sebagian pelajar , menurut saya penerapan sangsi keras adalah cara yang baik apalagi saat ini tawuran sudah menimbulkan korban jiwa
ReplyDeleteDisiplin memang harus diterapkan secara tegas tapi bukan keras. Disiplin yang tegas tidak memberi ruang eksepsi atas berbagai pelanggaran, tapi disiplin yang keras, justru melahirkan pribadi-pribadi pendendam..
ReplyDeleteIde yang bagus sekali Pak Asep.. :)