Honda dan Mio duaan ya. Photo Asep


Halo semuanya wah senang sekali akhirnya saya ada kesempatan lagi untuk menuliskan postingan yang walau tidak banyak kali ini di blog kesayangan saya. Minggu minggu ini adalah minggu yang lumayan "sibuk" bagi saya dalam beberapa hal. Seperti halnya orang lain yang juga mungkin memiliki kesibukan yang sama dengan saya, dan saya pun mengalami banyak kejutan dalam minggu ini.

Kejutan yang sudah pasti datang dari luar dan juga ada yang datang dalam diri sendiri. Salah satu kejutan yang menyenangkan tentunya datang dari istri yang minggu lalu sudah memutuskan untuk membeli motor sendiri yang cantik, berwarna merah berani. Saya pun diberi kesempatan untuk mencobanya walau masih harus belajar dahulu karena selama ini saya terbiasa menggunakan motor jenis GIGI dari merek HONDA, dan kini saya harus terbiasa dengan motor praktis tanpa gigi dari merek produk YAMAHA. Memang kita berbeda selera, namun hadirnya motor tesebut membuat segala sesuatunya menjadi berubah drastis.

Tidak Antar Jemput
Salah satu manfaat dari adanya dua kendaraan dirumah adalah kesibukan saya dalam antar jemput relatif terbantu, bukan berkurang loh. Yang namanya kegiatan dan aktifitas sehari hari tidak pernah ada sebutan "berkurang" dan malah cenderung stabil dan selalu ada kemungkinan "bertambah" dengan varian yang berbeda setiap harinya. Seperti biasanya, dan ini sudah berlangsung hingga tahun ke 3 antar jemput istri dari dan ke Rasau sepertinya akan berkurang pada minggu minggu yang akan datang.

Memiliki moda tranportasi lebih dari satu memang memiliki banyak manfaat selain juga mendatangkan ongkos tambahan dalam hal dan dalam segi perawatannya juga. Pernah suatu ketika salah seorang rekan saya di kantor, Ade Riyanto, mengatakan kalaw memiliki 2 (dua) kendaraan tentu akan mendatangkan ongkos perawatan yang dua kali jumlahnya. Dia menyarankan agar tetap memiliki satu saja, namun dimaksimalkan manfaat dan perawatannya. Setelah sekian lama saya pertimbangkan, ternyata usul itu tidak dapat saya pertahankan lagi. Istri pun sudah memutuskan untuk memiliki kendaraan sendiri untuk memudahkan tugasnya. Ya sip kalaw begitu.

HADIAH : Seperangkat hadiah dari pembelian MIO. Photo Asep


Saya sendiri masih ingin antar jemput istri ke Rasaw, karena bagi saya adalah hal yang amat menyenangkan bisa travel ke luar kota seperti kabupaten Rasaw yang cukup beraneka ragam pemandangan yang saya lihat, mulai dari taman nanas, orang jualan, anak sekolah, hingga berbagi macam hasil ladang itu. Jalanan pun relatif jauh lebih baik dengan dukungan aspal yang lumayan bagus. Beda dengan tahun tahun awal saya mengantar istri ke Rasaw dimana jalan jalan masih rusak, dan sering banjir. Baru saja saya rencanakan untuk berfoto foto waktu di Rasaw sepertinya harus bersabar lagi. Ini penting sebagai "kenang kenangan" saya mengantar istri di rasaw, eh ternyata kamera digital kesayangan kami Nikon Coolpix L19 mengalami kerusakan yang tidak jelas. Jendela (screen) yang terletak dibagian belakangnya tidak menunjukkan gambar jelas. Hmmm mungkin harus masuk bengkel foto kayaknya.

Bagian Penutup
Jaman sekarang siapa sih yang tidak kredit kendaraan? Emangnya kami ini dari keluarga Paris Hilton yang bergelimpangan harta dan benda itu. Seperti yang pernah disarankan oleh rekan kerja senior saya di kantor, Pak Karnadi, untuk mengambil kredit motor misalnya harus "pejam mata" artinya harus berani mengambil keputusan.

"Kalaw nda berani , ya kapan lagi punya barang kalaw gitu" tukas Karnadi yang bertubuh gempal dan merupakan salah satu pegawai senior di kantor saya. Hmm benar juga ya, ya memang harus begitu ya kalaw diistilahkan dalam konteks kekinian di Pontianak, yang konon orang lebih mudah memiliki kendaraan roda dua di mana mana. Coba saja liat hampir di setiap sudut jalan di kota Pontianak, pasti akan mudah dijumpai orang menggunakan kendaraan roda dua alias motor. Apalagi dengan tawaran yang menggiurkan dari dealer deaer yang memberikan diskon gede (walaupun cuma strategi pemasasaran aja-red) bahwa dengan DP 500 ribu saja sudah bisa bawa pulang motor. Apalagi yang mereka yang PNS, wah menjadi sasaran "empuk" para dealer motor ini.

MIO Kebanggan istri. Photo Asep


Ya ada untungnya juga sih. Jadi masyarakat pun sebenarnya tidak direpotkan dengan harus menyediakan fresh money dalam jumlah yang besar untuk memiliki kendaraan roda dua. Dan dengan tawaran dari dealer inilah mendapatkan "angin segar" di kalangan masyarakat Kalbar yang memang amat doyan dengan motor ini. Jadi dengan DP yang memadai, sudah bisa bergaya dengan motor baru walaupun kalwa dari itung itungannya justru dengan DP yang kecil itulah cicilan akan semakin besar. Coba saja dijumlah totalnya wah hasilnya bisa dua kali dari harga motornya sendiri. Ya sudahlah tidak apa.

Ide untuk memiliki motor MIO memang sudah digadang gadang istri tercinta sudah lama, jadi saat ada kesempatan terbuka peluang untuk memperoleh kendaraan untuk mendukung mobilitasnya, langsung dilaksanakan. Namun demikian untuk pengoperasiannya, saya masih menggunakan HONDA kesayangan saya, SUPRA FIT KB 3815 HY , dan nomor plat MIO istri ternyata jauh lebih keren lagi yakni bernomor seri sama persis dengan nomor belakang 4 digit handphonenya, dan juga dua huruf kependekkan dari nama panggilannya sehari hari. Jadilah nomor MIOnya KB 2040 UT. Keren keren. Yah itu saja dahulu postingan saya pada hari ini yang bertema sederhana saja, semoga dapat memberikan inspirasi bagi anda untuk segera mengambil kendaraan lagi hehehhee. Nda la becanda.

Keep posting ya
Have a nice day :))))))))))))))))
Cheeeeeersssssssss

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia