Dear Blog tersayang. Hari ini adalah hari yang kurang beruntung bagi para fans dan pecinta Sepakbola di tanah air. Ya seperti yang sudah kita saksikan bersama sama di layar televisi semalam, betapa skuad Timnas Indonesia berhasil dibungkam 0-2 oleh Bahrain di stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Hiruk pikuk dan gegap gempita para suporter dan fans di stadion GBK seakan membisu dan diam seribu bahasa, termangung seolah tidak berdaya timnas Indonesia dibantai habis oleh timnas Bahrain tanpa balas. Ya sudahlah.

Ini merupakan kekalahan kedua dari Timnas Indonesia dibawah komando Bambang Pamungkas setelah yang pertama dicukur telak 0-3 oleh timnas Iran. Timnas dari negara Ahmad Dhinejad itu berhasil membungkam Garuda langsung 0-3, dan walaupun saya sendiri sudah yakin dari awal akan sulit bagi timnas Indonesia untuk menang melawan timnas Iran yang memang sudah maestro di ajang Piala Dunia sejak tahun 70-an itu. Dari postur tubuhnya saja sudah kalah jauh dibanding dengan timnas Iran yang rata rata bertubuh jangkung itu. Berbagai komentar baik pro dan kontra bermunculan setelah kekalahan kedua timnas kita ini

Kalah Hal Biasa
Seperti kata pepatah usang yang sering kita dengar dalam dunia Olah Raga bahwa "Kalah atau Menang adalah hal biasa dalam pertandingan olah raga". Tetapi kalaw kita mau berkata jujur pada diri sendiri, tentu kita tidak mau Kalah tentunya bukan. Bahkan yang lebih ekstrim lagi dan sering kita dengar belakangan ini adalah "kita boleh kalah dari Negara lain, asal tidak dengan Malaysia". Walah apa lagi ini. Statemen kedua ini memang bagus dari ukuran tertentu namun tetap jelek dari ukuran lain. Olah raga tidak ada kaitannya dengan Konflik negara bahkan politik sekalipun. Walaupun pernah kita dengar kalwa timnas Indonesia berhasil menjadi "kendaraan" ataupun "alat" bagi parpol tertentu dalam menarik massa dalam rangka pilpres yang akan datang. Sudahlah jangan bahas itu lagi.

Kalah menang memang hal yang biasa dalam olah raga. Tapi kalaw mau jujur berkata pada diri sendiri, memang menyakitkan jika kalah. Apalagi sampai kalah di kandan sendiri. Mana jargon "jago kandang" yang sering dilontarkan pemain asing terhadap timnas kita. Nah jika mereka melontarkan kata "jago kandang" kepada timnas kita, nah buktikan itu. Buktikan kalaw kita memang benar benr "jago kandang" sehingga bisa membantai setiap tim lawan yang bertanding di GBK. Nah ini apa buktinya semalam kita kalah dari Bahrain 0-2, mana , mana "jago kandang" yang sering disebut itu? Maksimalkanlah julukan "jago kandang" di timnas kita, dan buktikan bahwa kita memang perkasa di kandang sendiri. Ini akan menjadi arena balas dendam kita di GBK jika kita kalah dalam laga di kandang lawan di luar negeri. Orang bilang "Jago Kandang" bagi timnas Indonesia, nah maksimalkan itu. Buat bangsa ini bangga

Apa Benar Timnas Itu Ada?
Ini pertanyaan yang agak spesifik kalw melihat kata "timnas" dalam pertanyaan sederhana di sub kedua tulisan saya ini. Yang saya maksudkan di sini adalah kepanjangan TIMNAs sebagai Tim Nasional dari semua cabang olah raga. Selama ini kalaw kita mendengar kata TIMNAs selalu berasosiasi dengan olah raga Sepakbola bukan?. Nah yang saya maksudkan di sini adalah TIMNAs dalam artian luas dari semua cabang olah raga. Bisa bulu tangkis, bisa juga cabang catur sekalipun. Timnas Bulu Tangkis, Timnas Catur, Timns Bola Voli, dan berbagai timnas di smua cabang olah raga. Nah kita samakan dahulu persepsinya. Nah pertanyaan di atas sangat sederhana, benarkan TIMNAs itu kita miliki?.

Coba saja kita liat di luar negeri. Pembinaan karir, pola latihan, manajemen dan juga kesejahteraan pemain di luar Negeri , terutama sepakbola, sangat menggiurkan. Bayangkan saja, saya ambil contoh pemain kelas dunia sekelas Lionel Messi (Mangap eh maaf kalaw salah tulis-red) yang dikontrak ratusan milyar itu. Memang agak naif jika membandinhkan timnas Indonesia dengan timnasnya Messi. Tetapi ini hanya contoh saja. Betapa olah raga seperti Sepakbola bisa menjadi karir cemerlang yang berpotensi mendatangkan pundi pundi uang ke saku pemainnya. Pemain menjadi sejahtera dari karirnya di sepakbola. Bahkan sponsor sponsor mereka pun seakan "berebut" untuk bisa "mejeng" di kaos para pemainnya. Seringkan kita lihat para pemain sepakbola di luar negeri, di T-shirtnya "terpajang" merek iklan dan sponsor terkenal. Bisakah itu terjadi di kaus Timnas Indonesia?.

Sponsor dalam hal ini perlu mendapat perhatian dari manajemen PSSI. Dari sponsor inilah diharapkan bantuan finansil ataupun dukungan keuangan bagi PSSI untuk bisa profesional sehingga pemain bisa sejahtera. Jika pemain sejahtera setidaknya akan mendongkrak motivasi dia untuk membela tanah airnya. Jangan remehkan duit bung. Dengan duit segalanya memang bisa dibeli, dan karena duitlah orang berlomba lomba mendapatkannya kalaw perlu dengan korupsi seperti yang terjadi ramai diberitakan belakangan ini. Hahahhaa. Nda lah. Saya tidak bermaksud begitu. Yang saya maksudkan di sini adalah kesejahteraan. Bisakah kesejahteraan pemain timnas Indonesia itu lebih makmur lagi? Tidak masalah memanjakan timnas Indonesia dengan catatan pretasinya mantap dan bahkan menaik. Bukan sebaliknya, baru dikucurkan BONUS saja sudah lupa sama prestasi.

Saya juga mengkritik para pemainTimnas yang kadang tidak konsen berlatih dan memusatkan perhatiannya pada Sepakbola menjelang laga bertanding dengan tim lawan. Bagaimana mungkin ditengah padatnya jadual latihan menjelang bertanding dengan tim dari negara lain, malah pemainnya sibuk membintangi iklan bahkan sampai jadi bintang film segala.

Berbagai merek makanan, minuman suplemen hingga kendaraan roda dua selalu memakai bintang bintang timnas Indonesia untuk memasarkan produknya. Uang. Ya alasan uang barangkali? Atau mabuk ketenaran?. Siapa sih yang tidak tertarik pada uang ya nda sih? Diva sekelas Krisdayanti saja mau membintang iklan produk sakit perut. Biasanya kan artis cantik memasarkan iklan produk kecantikan, kok diva yang dijuluki KD ini mau jadi iklan obat sakit perut? Tentu saja uang salah satu alasannya. Kalaw mau membayar mahal, tak peduli obat mencret sekalipun asal duitnya banyak hehehe. Maksud saya sih tetap lah konsentrasi latiha, dan tidak tergiur tawaran dari luar. Itulah inti yang ingin saya sampaikan di sini, bisakah olah raga itu menjadi salah satu pundi kesejahteraan para pemainnya?. Kalwa sudah makmur dan sejahtera, diharapkan pemain fokus pada latihan. Nah harapan saya para pemain timans Tetaplah fokus pada latihan.

Bagian Penutup
Kita memang harus sportif kalaw timnas Indonesia memang kalah kelas dengan timnas sekelas Republik Islam Iran, apalagi dengan timnas dunia sekelas Manchester United (MU) yang urung bertanding di Indonesia itu. Kalaw kita mau bangkit dan berusaha untuk maju dan terus berprestasi semua itu bukan tidak mungkin. Impian timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia tetap terbuka lebar, dan kesempatan akan selalu ada. Seperti kata pemeo "Kalah Menang adalah hal biasa dalam Olah Raga" tidak selalu kita pegang dalam artian mentah. Kalaw memang kita bisa menang, mengapa pula kita harus kalah?. Eforia kemenangan yang gegap gempita saat timnas Indonesia mengkandaskan tim lawan di stadion GBK lantas tidak dibarengi dengan kekewaan berlebihan saat timnas kebanggaannya kalah.

Tidak perlu main laser beam yang sering diperagakan oleh suporter timnas Malaysia yang mendukung timnas kesayangannya saat berlaga melawan Garuda. Mendukung boleh saja, dan itu bagus sebagai salah satu cara mewujudkan kecintaannya kepada timnas Indonesia dengan ramai ramai datang ke stadion GBK. Itu bagus sekali karena sepakbolalah kita semua bersatu padu tanpa memandang bulu. Namun lantas dukungan itu jangan sampai berubah menjadi kekecewaan saat timnas Garuda dikalahkan oleh tim lawan dikandang sendiri dengan aksi bakar petasan, mercon di lapangan. Ini kan ngaco jadinya. Kalaw timnas Indonesia menang, berjuta juta pujian datang, dan giliran timnas Indoneisa kalah caci maki, dan tindakan anarkisme muncul. Itu kan tidak sportif namanya. Kita harus terima kemenangan sebagaimana kita juga legowo dan ikhlas menerima kekalahan.

Masih ada beberapa laga lagi yang harus dimainkan oleh timnas Indonesia pimpinan Bambang Pamungkas dalam babak penyisihan zona asia Pra Piala Dunia ini. Kesempatan akan selalu ada, dan bagaimana kita memanfaatkan peluang yang ada dan belajar dari kesalahan dan kekeliruan yang pernah dibuat untuk selanjutnya tidak terjadi lagi di masa yang akan datang. Tetap semangat dan berjuang semaksimal mungkin mengharumkan bangsa Indonesia di dunia internasional. Jangan sampai pamor Indonesia hanya terkenal di dunia karena angka korupsi, nah banggakan bangsa ini dengan segudang prestasi. Saya sendiri kadang tersenyum membayangkan timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia nanti, betapa bangganya saya melihat timnas Indonesia berlaga di piala dunia bersanding dengan tim tim kelas dunia lainnya. Ah apakah angan dan mimpi saya itu akan menjadi kenyataan?

Tetap semangat timnas Indonesia
Maju terus Garuda Ku


Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia