Dear Blog saya tersayang. Persis hari kemarin sekitar jam 14.30 WIB saya ditelepoon oleh panitia seleksi Kursus dan Workshop "Media Online Management" di Berlin, Jerman yang saya duga berasal dari Kedutaan Besar Jerman di Jakarta. Suara ditelepon dalam Bahasa Indonesia, suara seorang wanita, dan kemudian menanyakan apakah saya yang bernama Asep Haryono, dan saya jawab benar saya sendiri.

Wanita itu mengatakan bahwa aplikasi saya untuk mengikuti proses seleksi MOM di Berlin kini memasuki tahap penjurian, dan akan dilakukan wawancara via telepon. Kemudian beberapa detik kemudian telepon yang dipegang wanita itu diserahkan kepada seseorang dengan akses Inggris yang agak aneh. Saya rasa orang bule ini bukan dari warga Amerika Serikat, Australia maupun Inggris. Aksen yang diguankan saya duga dari orang Eropa. Mungkin itu panitia penguji yang berasal dari Jerman? Wallahu Alam

Pertanyaan Wawancara
Singkatnya saya mulai diwawancarai via telepon oleh si bule dan tentunya pertanyaannya dalam bahasa Inggris. Tema pertanyaan berkisar mengenai motivasi mengikuti kegiatan MOM, dan juga hal hal lain yang menyangkut substansi aplikasi saya sendiri untuk itu. Saya agak hapal tema tema pertanyaan yang diajukan oleh si bule yang saya duga berasal dari Panita Media Online Management (MOM) ini. Kalaw dirunut atau dikelompokkan, maka saya coba paparkan di sini beberapa substansi pertanyaan atau lebih tepatnya interview atau wawancara via telepon kemarini itu. Yaitu sekitar bertemakan :
  1. Motivasi saya mengikuti kegiatan (lebih tepatnya memasuki tahapan proses seleksi)Media Online Management (MOM).
  2. Latar belakang studi (Educational Background) saya.
  3. Cara kerja saya di Kantor, Pengalaman pekerjaan dan prospek karir di masa depan.
  4. Harapan jika lulus mengikuti seleksi ini dan penerapannya.
  5. Pertanyaan seputar website yang saat ini saya kelola dan bagaimana pengolahannya.
  6. Jumlah personil dan team yang dilibatkan dalam pekerjaan saya

Nah dari semuanya Alhamdulillah berhasil saya jawab dengan singkat, dan diselingi dengan canda kecil. Entah karena memang pembawaan saya yang senangnya bercanda, dan bergembira ria. Karena itulah konon orang juga mengatakan jika suasana hati riang, maka akan mempengaruhi suara di telepon.

Seperti yang kita tau bahwa orang melakukan pembicaraan telepon bak seperti berhadapan secara langsung dengan orang di seberang sana. Jadi setiap nada yang terdengar di micropon bisa jadi mewakili diri anda secara personal. Apakah anda pemarah, keliatan dari suara yang bergetar dan bernada tinggi di telepon. Apakah anda periang dan suka tertawa, maka akan terdengar riang dan jenaka di telepon. Hal ini bisa jadi akan menyiratkan "wajah" anda seperti halnya anda berhadapan langsung dengan orangnya. Itulah kira kira psikologi orang bertelepon. Hahahha sok tau gua ya.

Kilas Balik Informasi
Yuk kita liat sekilas informasi awalnya. Informasi ini datangnya dari pemred saya di kantor yang mengatakan ada workshop IT di Jerman dan saya diminta untuk ikut. Saya pun diminta brosing di internet untuk mengecek kebenaran informasi workshop IT di Jerman itu. Tadinya saya gembira bukan main karena kok tidak ada angin tidak ada hujan tiba tiba disuruh berangkat ke Jerman untuk kegiatan workshop. Pikiran saya sudah GE ER luar biasa. Hihihihi. Tetapi kemudian barulah didapat penjelasan bahwa bukan dikirim gratis oleh kantor, tetapi saya disarankan untuk ikut proses seleksi guna kegiatan ini. Hahhaa GE ER nya udahan, dan kini berubah menjadi perasaan biasa aja. Nothing to loose gitu lah. Kalaw dicoba ikut seleksi kan tidak ada salahnya. LULUS atau TIDAK urusan belakangan. Maju dulu.

Akhirnya informasi awal didapat yakni The International Institute for Journalism (IIJ) dari Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) akan menyelenggarakan pelatihan “Online Media Management” dari tanggal 19 hingga 30 September 2011 di Berlin, Jerman. Pelatihan ini terbuka bagi para redaktur penanggung jawab media cetak, media online dan manager perusahaan pers.

Selain itu informasi awalnya juga menyebutkan bahwa calon peserta harus dapat berkomunikasi dalam Bahasa Inggris dengan baik dan memiliki pengalaman profesional sekurang-kurangnya enam tahun. Selambat-lambatnya pada 25 Juli 2011, formulir beserta semua lampiran yang diperlukan harus diserahkan kepada pihak Kedutaan Jerman. Pada saat penyerahan berkas akan dilakukan tes kemampuan berbahasa Inggris serta pengecekan kelengkapan berkas. Jika ada calon peserta yang berasal dari Luar Jakarta (Seperti saya tentunya di Pontianak-red) maka tidak perlu datang ke Jakarta. Cukup aplikasi dikirim secara pos dan wawancara dilakukan via telepon. Informasi lengkap ada di websitenya yang beralamat di www.giz.de/iij

Informasi awal tadI juga menyebutkan bahwa berkas para calon yang dinilai memenuhi syarat akan diteruskan oleh Kedutaan Jerman kepada GIZ di Berlin. Keputusan final akan dilakukan langsung oleh GIZ. Panitia akan menyediakan akomodasi, makan atau uang makan, tiket musiman untuk transportasi umum selama berlangsungnya program. Bagi media yang tidak dapat menanggung biaya tiket ke Berlin, Jerman, diminta mengisi formulir B. Biaya perjalanan dalam negeri, seperti untuk mengurus visa atau pengurusan pembuatan paspor, dan airport tax tidak ditanggung oleh GIZ. Nah yang unik adalah saat saya mengontak panitia di Kedubes Jerman, nama Luki Hermanto (Bagian Pers & Kebudayaan Kedutaan Jerman di Jakarta) ternyata adalah seorang wanita. Saya jadi grogi awalnya menyebut "pak". Ah biasa aja lagi. Nama istri saya aja depannya "Rudi" yang juga diasosiasikan pria. Menarik :)

Halaman Penutup
Barangkali itulah sekelumit kejadian yang terjadi kemarin, dan memang saya menaruh harapan aplikasi saya memenuhi standar yang mereka ajukan dan layak untuk diloloskan menjadi salah satu peserta mengikuti workshop atau pelatihan “Online Media Management” yang direncanakan dilangsungkan dari tanggal 19 hingga 30 September 2011 di Berlin. Secara profesional kegiatan ini sangat penting karena saya ingin mengetahui hal hal teknis dan non teknis menyiapkan website media yang saya wakili memenuhi standar interaktif lengkap dengan fitur fitur yang disyarakatkan oleh GIZ. Banyak hal yang ingin saya pelajari dari peserta negara lain dalam hal manajemen dan pengelolaan website interaktif dan dinamis sesuai dengan kaidah kaidah baku dan modern.

Dan saya rasa itu hal yang sangat penting dan menjadi motivasi utama saya dalam proses seleksi workshop atau pelatihan “Online Media Management” yang direncanakan dilangsungkan dari tanggal 19 hingga 30 September 2011 di Berlin. Dan tentu saja ada hal hal kecil dan remeh lainnya yang menyertai saya di sini. Dan sebagai pribadi adalah hal yang wajar saya ingin melihat negara Eropa saat sekarang ini. It was wonderful If I had a chance to visit other parts of the world. Saya memang sangat miskin trip ke Luar Negeri.

Terhitung dari tahun 1994 (Jaman saya kuliah-red) sampai sekarang "cuma" Kuching, dan Kuala Lumpur (Malaysia) saja yang berhasil saya kunjungi. Untuk di Kuala Lumpur saya kunjungi pada bulan November 2009 saat saya mewakili Indonesia di konperensi pemuda Youth Engagement Summit YES 2009. Informasi lengkapnya di sini bisa dibaca sendiri. Selebihnya saya mewakili Indonesia dalam konperensi Pemuda Internasional di Banten dalam International Youth Conference pada bulan Oktober 2009 dan informasinya bisa dibaca sendiri di sini dengan mudah. Sedangkan untuk kegiatan di Luar Negeri dalam artian beneran luar negeri yakni di Amerika Serikat dan Eropa bahkan Australia pun belum pernah saya kunjungi. Saya selalu bermimpi bisa mengunjungi negara negara Eropa (Jerman, Belgia, Prancis, Denmark, Italia, Belanda) , Amerika Serikat, dan juga Australia. I wish my dreams come true someday. I hope so and I know so. It was just a matter of time :)

Apakah aku akan berhasil dalam seleksi Media Online Management ini?
Hanya Allah SWT yang Maha Tahu

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia