Belajar. Nah siapa yang tidak suka belajar. Nah adik adik tentu pada suka belajar tentunya donk. Belajar apa harus di Sekolah? Tentu saja tidak.

Belajar bisa dari mana saja, dari siapa saja, dan juga dengan bentuk yang beraneka ragam, maka proses belajar bisa dilakukan dengan amat menyenangkan.

Saya saja sangat suka belajar terutama pada bahan bacaan yang bertemakan IT, Hobi, Pengembangan Kepribadian dan juga tentunya Bahasa Inggris. Belajar memang amat menyenangkan. Siapa saja di sini yang sangat suka akan belajar?

Model Belajar Membaca Untuk Inspirasi
1. Belajar membaca lewat kosakata
Kosa kata adalah pembentuk kalimat. Lewat kosa kata yang makin beragam, kalimat yang kita keluarkan pun akan semakin kaya. Lewat kosa kata, anak-anak akan belajar tak hanya kemampuan membaca tetapi juga perbendaharaan dan pemahaman akan kata-kata yang akan mereka gunakan dalam berbicara.

Variasi yang bisa digunakan diantaranya, kartu kata yang disajikan dengan model Glen Doman, poster kata yang ditempel di dinding, buku-buku bergambar yang kalimatnya pendek dan ukuran hurufnya cukup besar. Prinsip yang dipakai dari metode tersebut adalah belajar dengan melakukannya. Hal-hal khusus yang menyertai model ini adalah kemungkinan anak-anak untuk mengenal pola lebih lama. Artinya, bisa jadi untuk bisa benar-benar membaca semua kata yang diperlihatkan kepada mereka (meski belum diajarkan) membutuhkan waktu yang cukup lama, tergantung kecepatan anak.

2. Belajar Membaca lewat Suku Kata
Model ini paling banyak digunakan, terutama di sekolah-sekolah. Prinsip dasarnya adalah terlebih dulu mengenali pola sebelum masuk pada fase membaca. Belajar lewat suku kata misalnya ba bi bu be bo dan seterusnya juga memiliki efek tersendiri, diantaranya kecepatan membaca yang sedikit lambat jika tidak diiringi latihan langsung lewat buku atau bacaan-bacaan. Mengapa demikian? Karena anak-anak akan terbiasa dengan membaca pola lebih dulu baru membaca. Kerja otak kiri lebih dominan dalam hal tersebut. Untuk mengimbanginya, kita harus lebih sering memotivasi anak untuk membaca kata-kata secara langsung lewat buku tanpa harus memilah suku katanya.

3. Belajar membaca dengan mengeja
Model ini di awali dengan pengenalan huruf baru kemudian merangkainya menjadi gabungan huruf dan kemudian kata. Sebenarnya metode ini sudah jarang digunakan orang karena memang terbukti cukup sulit bagi anak.

Kerja otak kiri akan semakin dominan jika kita memakai metode ini. Anak-anak harus melewati tiga tahapan menuju kata, yaitu huruf, suku kata, lalu kata. Memang ada anak-anak yang bisa belajar dengan metode ini, tapi lagi-lagi latihan membaca kata secara intensif harus mengiringinya agar anak-anak merasa percaya diri untuk membaca.

Nah itulah beberapa bentuk belajar yang diambil dari sebuah sumber terpercaya untuk memperkaya khasanah perbendaharaan kita akan belajar. Belajar memang amat menyenangkan, dan dengan belajar juga kita akan menjadi lebih bijaksana, pintar dan sudah tentu akan meningkatkan ketakwaan kita juga terhada Allah SWT. Dengan belajhar kita akan selalu bisa menghargai waktu dan karunia yang telah diberikan Allah kepada kita. Mari belajar, dan terus belajar ya
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia