Maraknya berbagai aksi pencurian dengan kekerasan (curas) maupun pencurian biasa di berbagai penjuru di kota Pontianak dalam beberapa pekan terakhir ini memang amat meresahkan masyarakat. Aparat penegak hukum dijajaran paling bawah di desa terpencil sekalipun seperti aparat Babinsa hingga kepada jajaran kepolisian seperti dibuat bingung oleh tingkah polah aksi pencurian yang lagi "booming" di kota Pontianak tercinta ini.

Gejala apa sekarang ini sehingga kejadian pencurian itu terus saja terjadi dan memakan banyak harta benda, bahkan nyawa sekalipun?. Dimanakah rasa aman yang selama ini kita dambakan itu?. Sejauh mana peran masyarakat untuk turut menjaga keamanan dan ketertiban wilayahnya? Dan seberapa besar peran aparat penegak hukum dalam menjaga dan memberikan rasa aman bagi masyarakat?

Siskamling
Rasanya kata "siskamling" atau kependekan dari Sistim Keamanan Lingkungan sudah semakin lama ditinggalkan oleh masyarakat kita. Sistim keamanan swakarsa yang dilaksanakan oleh warga masyarakat seperti sudah tidak lagi dipertahankan keberadaannya ditengah tengah kesibukan pekerjaan kita sehari hari. Keamanan yang hanya dibebankan kepada satuan pengamanan (satpam) atau petugas jaga di pos Siskamling seakan menjadi jawaban dari rasa ketidakperdulian kita semua.

Dengan hanya mengganti dengan sejumlah uang, lepaslah sudah tanggung jawab keamanan diberikan dan dibebankan kepada satuan pengamanan itu. Bisakah kita harapkan rasa aman itu dari petugas keamanan yang kita bayar atau sewa mengingat jumlah mereka yang terbatas? Tentu saja tidak. Bagaimana mungkin hanya mengandalkan 1 hingga 3 petugas ronda setiap hari untuk menjaga ratusan rumah itu?. Di beberapa komplek yang saya amati memang hanya terdapat 1 hingga 3 petugas jaga ronda di pos keamanan. Itu masih lumayan. Bahkan ada komplek yang tidak berfungsi sama sekali pos keamanannya. Setiap orang bisa dengan leluas keluar masuk komplek tanpa bisa terdeteksi keamanan setempat. Ini sangat berisiko tinggai akan terjadinya pencurian rumah warga.

Kita mungkin merasa sok sibuk sehingga tidak bisa menjalankan kewajiban menjaga keamanan bergilir setiap rumah, dan menggantinya dengan sejumlah uang agar bebas kewajiban ronda. No no bukan itu yang kita mau. Tapi kadang pihak RT dan RW pun menerapkan "aji mumpung" dengan menaikan tarif jaga jika tidak bisa menjalankan kewajiban menjaga ronda. Ah setali tiga uang donk. Dipikirnya uang ronda warga bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga komplek. Hmmm. Coba liat saja "undang undang keamanan" RT dan RW pada umumnya. Jika anda tidak bisa jaga ronda, maka anda diwajibkan mengganti dengan sejumlah uang. Bagaimana kalaw menjaga ronda giliran tidak mau, dan membayar ganti uang juga tidak mau? Nah kan jadi kacow semuanya. Jadi siapa menjaga siapa sekarang?

Okelah kalau memang anda sibuk sehingga tidak bisa jaga ronda, lalu anda membayar sejumlah uang buat "pengganti diri" jaga ronda. Katakanlah besarnya Rp.25.000,- (Dua Puluh Lima Ribu Rupiah). Lalu saat itu terjadi pencurian di komplek anda tinggal, maka sudah bisa dipastikan petugas jaga ronda yang bertugas malam itulah yang menjadi sasaran warga. Petugasnya tidak becus lah, petugasnya kurang lah. Nah kalaw sudah terjadi kecurian di rumah warga, petugas ronda malam selalu dianggap penyebabnya. Padahal bisa saja kecurian di rumah warga itu terjadi karena kelalaian warga itu sendiri misalnya lupa mengunci pintu, atau meninggalkan rumah tanpa memberitahu kepada tetangga.

Peran Tetangga
Kalau kita mendengar kata "tetangga" itu tidak terlepas dari hubungan kita dengan orang yang ada di depan, di samping dan dibelakang rumah kita. Dan itulah yang saya sebut dengan tetangga dekat. Siapa lagi yang bisa membantu kita di saat terjadinya musibah selain dari pertolongan dari tetangga dekat. Nah pertolongan pertama pada umumnya diberikan oleh tetangga terdekat kita, dan oleh sebab itulah kita senantiasa diharapkan untuk rukun dan saling bantu membantu dengan tetangga terdekat kita. Jika anda keluar rumah misalnya, berikanlah informasi singkat kepada tetangga kita, kapan kita akan kembali ke rumah, dan kemana tujuan kita pergi. Hal ini akan memudahkan tetangga kita untuk "menjaga" rumah kita di saat kita pergi sehingga kita merasa aman. Begitu pula sebaliknya.

Jika kita melihat gerak gerik orang yang mencurigakan menghampiri rumah tetangga kita yang sedang pergi. Perhatikanlah wajahnya dan gerak geriknya. Tanyakan kalaw perlu kepada orang yang kita curigai itu, siapa, dari mana, dan apa pesannya untuk tuan rumah. Ini akan menjadi informasi yang sangat berharga buat kita dan tetangga untuk mendeteksi jika ada bahaya yang mengancam. Ini pernah terjadi pada saya.

Saya pernah mengalaminya. Saat itu ada seseorang pria muda yang mengaku disuruh family yang kenal baik dengan istri saya untuk tinggal satu hari dirumah. Saya tidak kenal orang ini, dan saya suruh dia diluar. Saat itu juga saya langsung kontak dengan family via handphone dan ternyata benar. Family saya menggambarkan ciri ciri fisik saudaranya yang saya liat sama persis dengan "tamu misterius" saya itu. Saya pun menyatakan minta maaf karena sudah sangka buruk. Tidak apa, daripada percaya begitu saja tanpa selidik terlebih dahulu.

Tetapi ada juga laporan yang menyatakan pencurian yang kerap terjadi di kota Pontianak dilakukan oleh tetangga dekat korban atau orang yang diduga mengetahui rumah korban berbekal informasi dari "orang dalam". Kalau ini sering terjadi , dalam artian pencuri adalah tetangga dekat kita, akan menjadi preseden buruk bagi terciptanya hubungan saling percaya antara kita dengan tetangga. Perasaan saling curiga harus segera kita akhiri. Curiga adalah hal yang wajar, tapi jangan sampai kita menuduh tanpa ada buktinya. Sebab dibiarkan rasa curiga itu akan tumbuh dan berkembang menjadi asal tuduh. Hubungan dengan tetangga harus akrab, harmonis dan saling bahu membahu menjaga keamanan. Saya kira peran tetangga menjadi salah satu alternatif kita dalam menjaga keamanan bersama.

Polisi Bagi Diri Sendiri
Ini adalah benteng terakhir jika anda tidak lagi sepenuhnya percaya pada petugas siskamling atau aparat penegak hukum dalam menjaga keamanan lingkungan. Diri anda sendirilah yang bertindak sebagai "polisi" bagi keamanan diri sendiri. Tanggung jawab menjaga keamanan rumah beserta harta benda di rumah menjadi wilayah pengawasan anda, dan anda sepenuhnya bertanggung jawab pada keamanan anda sendiri.Banyak cara yang bisa anda lakukan untuk membuat diri anda nyaman tinggal di rumah sendiri atau di rumah kontrakan seperti yang kami tempati sekarang ini. Pengalaman dimasuki pencuri untuk pertama dan kedua kali, sudah cukup alasan bagi kami sekeluarga untuk membuat suasana menjadi lebih kondusif dan mencegah hal itu (kecurian-red) terjadi lagi.

Mungkin kebanyakan orang tidak perduli akan keamanan diri sendiri karena sudah percaya sepenuhnya dengan petugas jaga siskamling atau aparat penegak hukum. Namun pada saat ditimpa musibah kemasukan pencuri barulah dia merasa seperti kebakaran jenggot. Kita tidak bisa saling menyalahkan dalam hal ini. Tanggung jawab menjaga keamanan lingkungan adalah tanggung jawab kita semua. Tanggung jawab bersama.
Perlu ada keberanian dari kita untuk menyampaikan informasi kepada Ketua RT dan RW dilingkungan kita masing masing. Betapa perlunya semua warga bahu membahu menjaga keamanan dan ketertiban bersama. Jangan dibiarkan (pencurian) ini terus terjadi berulang ulang, sebulan sekali, tiga bulan sekali atau enam bulan sekali. Jangan sampai ada kesan bahwa komplek kita "oke oke" aja dimalingin, jadi nantinya si pencuri atau si maling keenakan dan bisa "memanen" di komplek kita setiap saat. Dipikirnya keamanan kita lengah atau maklum aja toh nanti juga nda ada lagi. Kita tidak boleh skeptis dan diam seribu bahasa menyikapi maraknya aksi pencurian di komplek sekitar kita kita. Kita harus bersatu, dan melawan mereka.
Dua kali kejadian kemalingan tersebut sudah cukup membuat kami shock apalagi ancaman keselamatan saya dan keluarga menjadi taruhan waktu itu. Memang kata orang sih nyawa lebih berharga daripada harta benda, tapi kalau bisa sih aman kedua duanya baik jiwa maupun harta benda. Jika memang bisa mengamankan dua hal sekaligus mengapa tidak? Harta aman, dan keselamatan jiwa pun terjaga dengan baik. Impian kita semua untuk bisa merasakan rasa aman di mana saja berada.Kita semua ingin hidup damai dan tenteram.


Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia