Kalaw anda membaca judul postingan saya kali ini "Terlambat Satu Generasi" sudah barang tentu akan menimbulkan ambivalensi atau juga penafsiran yang berbeda beda antara satu orang dengan orang yang lain dan saya kira itu adalah hal yang wajar saja. Namun demikian hanya penulis sajalah yang ingin meluruskan atau menyampaikan kepada para pembacanya apa sebenarnya yang penulis (saya-red) maksudkan dengan judul tulisan hari ini.

Pepatah usang namun masih ngejreng saat ini adalah "tidak ada istilah terlambat" ya itu memang benar adanya. Namun "terlambat" yang satu maksudkan di sini hanyalah penggambaran atau dramatisasi konteks tulisan bukan dalam pengertian yang sebenarnya. Bahwa saya ini "terlambat satu generasi" hanyalah dalam konteks karir atau kreatifitas dengan orang lain.

Beda Jaman Beda Habitat
Salah satu hal yang "disesali" oleh saya saat ini adalah konteks "terlambat satu generasi" dengan anak anak mahasiswa jaman sekarang (era 2011-red). Sebagai contoh yang mudah sekali adalah alat komunikasi kecil mungil alias HandPhone atau Hape. Nah nah benda komunikasi kecil mungil ini tidak ada saat jaman saya kuliah dulu di era 90-an. Bahkan jaman pager (baca :pejer) aja saya tidak ada punya saat itu. Generasi saya memang sangat beda 100 derajat dengan generasi sekarang ini. Dan saya rasa perbedaan generasi ini adalah sesuatu yang alamiah, dan sudah merupakan kodrat Illahi kalaw "habitat" kita memang berbeda.

Jangan kita yang sudah gede gede gene (baca : tuir), anak SD pun banyak yang sudah memiliki Handphone bahkan barangkali fitur fitur dan harga HP nya melebihi dengan tipe atau model HP yang kita punya sekarang. Kalaw saya sih punya HP asal bisa kirim kirim SMS dan menerima Telepon sudah lebih dari cukup. Mengapa cukup? Karena saat ini saya lagi tidak mau punya HP Canggih, Apalagi sampai ada HP berkamera atau fasilitas canggih lainnya seperti Facebook, MMS, Wifi, Video Recording segala macem. Bagi saya pribadi punya HP asal bisa SMS dan menerima telepon sudah lebih dari cukup. Fasilitas HP yang menurut saya "cukup mewah" hanyalah fasilitas radio FM di HandpHone saja saya sudah amat bersyukur.

Cobalah kita merenung. Mengapa perbedaan generasi kita dengan generasi sebelumnya bisa begitu jauh berbeda. Pertama : Karena pada jaman kita fasilitas tidak selengkap dan semewah sekarang ini. Jaman sekarang ini apa apa sudah ada, dan banyak akses mudah untuk memperoleh fasilitas semua itu. Jaman dulu perjuangan saya mempelajar Bahasa Inggris cukup hanya mampir di Perpustakaan Kampus, perpustakaan daerah, dan juga mampir di toko Buku sekedar numpang baca atau membelinya. Tidak ada jaman itu yang namanya Internet. Nah perbedaan itu membuat kita berbeda amat jauh. Selain itu juga visi mahasiswa jaman saya dulu adalah murni untuk Kuliah, dan bekerja mencari uang saat itu hanyalah sekedarnya aja.

Kedua : Generasi jaman sekarang lebih banyak dimanjakan oleh berbagai fasilitas yang amat memanjakan. Akses internet yang begitu murah dan tersedia di mana aja. Kita tidak bisa menolak kenyataan selain sebagai sarana buat facebookan, YE-Eman, atau SkaiPan hahaha semuanya juga bisa mendatangkan uang, dan juga menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan dan informasi untuk mengisi kekosongan di otak mu. Selain itu juga visi Mahasiswa atau pelajar sekarang jauh lebih "advance" dan berwawasan dari kita. Mereka bisa memanfaatkan IT dan kemajuan teknologi untuk bisa menengok negara lain dengan mengikuti serangkaian kegiatan konferensi, seminar, workshop atau bahkan studi hingga ke negara lain seperti Amerika Serikat, Belanda, Australia dan lain sebagainya

Tidak ada Kata Terlambat
Nah dari perbedaan generasi kita dengan generasi mendatang sudah saya sebutkan secara parsial di atas. Ukuran perbedaan karakter tiap generasi sudah pasti berbeda antara konsep yang ada di kepala saya dengan konsep beda generasi para pembaca blog saya sekalian. Nah biarlah perbedaan itu menjadi hikmah dan memperkaya wawasan kita semua. Namun demikian seperti yang tertulis pada sub judul kedua tulisan saya kali ini bahwa "tidak ada kata Terlambat" untuk kita semua untuk maju dan berkembang. Kenapa Maju dan berkembang? Karena bisa aja anda maju namun tidak berkembang. Atau bahkan anda berkembang tapi tidak ada kemajuan hahahaha. Bingung khan? sama saya juga

Kadang saya tidak sadar dengan usia saya yang hampir menginjak kepala "4" dalam beberapa minggu ke depan ini (nah mau tau profil dan segalanya tentang saya ? silahkan mampir saja ke website pribadi saya kapan kapan ya hehehe, jangan lupa untuk isi buku tamu yang sudah disediakan ahahhaa promoseeee). Memang tidak ada kata terlambat untuk kita semua untuk maju dan berkembang. Kita tidak perlu malu untuk belajar dari kesulitan dan kemajuan orang lain. Kita belajar dari orang tidak dari prestasi (achievement) seseorang saja, tetapi jauh yang lebih penting lagi di sini adalah bagaimana "proses" seseorang itu bisa sukses. Kita bisa belajar kepada mereka bagaimana proses mereka meraih cita cita.

Kadang saking semangatnya saya (tentu sebagai perwakilan tidak resmi dari Generasi jaman saya) ikut dan bersaing melengkapi diri untuk berkompetisi dengan anak anak generasi jaman sekarang dengan segudang aktifitas konperensi seminar para Mafia Konferensi, tiba tiba panggilan "pak" akhirnya mendarat juga ditelinga saya. Tiba tiba saya dikejutkan oleh sapaan dari beberapa orang yang menambahkan "gelar" itu di depan nama saya.

Sejenak saya sadar bahwa kini saya sudah tidak muda lagi, dan generasi kita memang berbeda. Saya dahulu memang pernah sesuai kalian para mahasiswa, dan kini saya sudah tidak muda lagi. Begitu pula kelak generasi sekarang akan menuju generasi selanjutnya, dan dunia ini terus berputar. Tali estapet kepemimpinan dan konteks kualitas diri masing masing akan berbeda beda pada setiap generasi generasi itu.

Dalam tulisan ini, saya coba untuk mengingatkan diri saya sendiri untuk tetap maju dan terus belajar meningkatkan kemampuan. Umur memang akan terus berjalan, dan kita harus benar benar memanfaatkan tiap detik waktu yang tersedia untuk kita manfaatkan untuk segala perbaikan dan peningkatan kualitas diri ; meningkatkan kemampuan diri, meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT dan juga tetap bersodakoh beramal dan berbuat baik untuk sesama. Tentu dari itu semua, dan merupakan pengecualian adalah motivasi. Banyak yang bisa menjadi motivasi kita untuk tetap menjadi generasi abadi, tetap merasa muda (forever young) untuk terus berkarya dan berprestasi. Setiap orang tentu punya "sesuatu" yang bisa dijadikan pemicu dan pembakar semangat hidup kita di dunia ini.

Anda sendiri yang tau apa sesuatu itu


Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia