Masih tren sekarang ini isu adanya susu formula yang mengandung Bakteri Enterobacter sakazakii yang informasinya sangat kencang ditayangkan di sejumlah media di tanah air telah banyak menimbulkan penasaran masyarakat Indonesia.
Bayangkan isu ini sedemikian kencangnya sehingga berbagai pihak, yang tentu saja para ibu ibu yang masih memiliki Balita untuk merasa kuatir dan was was jika susu formula yang selama ini mereka konsumsi juga mengandung bakteri yang mematikan itu. Pertanyaan yang timbul dalam benak saya saat menurunkan tulisan dalam blog ini adalah benarkah memang ada merek susu Formula yang beredar di Indonesia itu benar benar mengandung Bakteri Enterobacter sakazakii? Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh Bakteri Enterobacter sakazakii terhadap kesehatan Bayi?
Selain itu juga secara kelembagaan, Kementerian Kesehatan dalam hakl ini, memang tidak menganjurkan bayi kurang dari enam bulan mengkonsumsi susu formula. Pemerintah juga melarang pembagian susu formula gratis di rumah sakit. Bakteri itu berbahaya bagi bayi yang berumur kurang dari dua hari, memiliki berat badan di bawah rata-rata dan prematur. Dalam perkembangan terakhir ini pihak Kementerian Kesehatan tidak mengumumkan nama nama jenis ataupun merek susu formula yang diduga mengandung Bakteri yang mematikan itu. Hal ini memang menimbulkan keresahan masyarakat.
Bahkan konon merebaknya isu tentang adanya susu formula bagi anak yang mengandung bakteri tersebut telah dengan sukses membuat kegaduhan dan keresahan masyarakat di Kota Jayapura, Papua. Mereka merasa was-was dengan susu formula yang diberikan sebagai nutrisi kepada anaknya, karena hingga saat ini, janji pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan untuk merilis secara resmi nama-nama susu yang mengandung bakteri itu belum dilakukan.
Saya kuatir ada dimensi lain yang merupakan hidden agenda atau agenda tersembunyi dibalik beredarnya isu Susu Formula berbakteri ini. Masih segar dalam ingatan kita makanan yang mengandung lemak babi beberapa tahun yang lalu?. Saya kuatir isu ini memang sengaja dihembuskan dengan maksud tertentu atau mungkin memang informasi jenis jenis susu Formula berbakteri belum final. Hal menggantung inilah yang dikuatirkan akan menimbulkan lebih banyak lagi keresahan yang terjadi di masyarakat.
Kembali ke ASI
Dampak dari beredarnya isu susu Formula yang mengandung bakteri mematikan nterobacter sakazakii ini seolah olah memberikan kita peringatan, dan mengingatkan kita semua untuk segera kembali kepada ASI sebagai makanan utama yang menyehatkan buat bayi. Dengan kata lain beredarnya isu susu formula berbakteri ini mungkin akan menyadarkan masyarakat Indonesia untuk kembali kepada pemberian ASI kepada bayi.
Seperti yang kita tahu bahwa ASI adalah makanan alamiah untuk bayi anda. ASI mengandung nutrisi-nutrisi dasar dan elemen, dengan jumlah yang sesuai, untuk pertumbuhan bayi yang sehat. Memberikan ASI kepada bayi anda bukan saja memberikan kebaikan bagi bayi tapi juga keuntungan untuk ibu. Dalam situs InfoIbu disebutkan beberapa keuntungan yang bisa didapat sekaligus baik untuk si Bayi maupun si Ibu dalam pemberian ASI ini. Diantaranya adalah
Keuntungan untuk si Ibu :
- Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mengurangi resiko perdarahan.
- Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum hamil.
- Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan lebih cepat.
- Beberapaahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita menyusui sangat rendah.
- ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi anda. Dengan komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi sehat.
- ASI mudah dicerna oleh bayi.
- Jarang menyebabkan konstipasi.
- Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi.
- ASI kaya akan antibody(zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya.
- ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral selenium.
- Dari suatu penelitian di Denmark menemukan bahwa bayi yang diberikan ASI samapi lebih dari 9 bulan akan menjadi dewasa yang lebih cerdas. Hal ini diduga karena Asi mengandung DHA/AA.
- Bayi yang diberikan ASI eksklusif samapi 4 bln akan menurunkan resiko sakit jantung bila mereka dewasa.
- ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran kencing, dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak.
- Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.
KEsimpulan
Dalam situs Harun Yahya secara gamblang menyebutkan bahwa bayi yang diberi ASI secara khusus terlindung dari serangan penyakit sistem pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan serangan penyakit. Sifat lain dari ASI yang juga memberikan perlindungan terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri ”menguntungkan” yang disebut ”flora normal”. Keberadaan bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya. Tambahan lagi, telah dibuktikan pula bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit menular dan membantunya agar bekerja dengan benar.
Oleh karena itulah begitu besar manfaat dari ASI maka WHO dan UNICEF menganjurkan agar para ibu memberikan ASI EKSKLUSIF yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan pendamping hingga bayi berusia 6 bulan. Begitu banyak keuntungan yang diberikan Air Susu Ibu baik untuk ibu maupun bayi. Berikanlah Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi anda sebagai hadiah terindah dalam menyambut kelahirannya.
Nah terlepas dari benar tidaknya informasi susu Formula yang mengandung bakteri mematikan itu selayaknya para ibu di Indonesia untuk sadar akan pentingnya pemberian ASI buat bayinya, dan gerakan sadar ASI ini sudah seharusnya diwujudkan dalam tindakan nyata pemberian ASI utama bagi bayi, dan bukan kampanye untuk memberikan SUSU buatan pabrik seperti susu formula yang banyak beredar belakangan ini.
Mari kita berikan ASI untuk bayi kita