Dear Blog

Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya , kemarin hari Jumattanggal 24 Desember 2010 sekitar pukul 09.00 WIB tim Garuda Indonesia, tim Merah Putih kebanggaan kita sudah bertolak ke Malaysia, tepatnya ke Stadion Bukit Jalil, Kualumpur, menjadi tamu dan sekaligus berlaga melawan Tim Nasional Malaysia di stadion itu dalam ajang kejuaraan piala AFF leg pertama.

Setelah tim Merah Putih asuhan pelatih Alfred Riedl ini bertanding diputaran Leg Pertama, maka untuk pertandingan di Leg kedua pada tanggal 29 Desember 2010nya akan dilangsungkan di Stadion GBK Jakarta. Doa, dan harapan membuncah di seantero pelosok tanah air dengan tidak mengenal dimensi agama, suku, dan ras dari republik Ini. Doa mengalir dari umat Islam di tanag air untuk kemenangan timnas, bahkan pihak Gereja dan Umat Kristiani yang sedang berbahagia merayakan hari Natal 25 Desember 2010 hari ini juga turut mendoakan bagi kemenangan timnas Indonesia.

Akankah di penghujung taun 2010 ini menjadi catatan tinta emas bagi kemajuan prestasi olah raga di tanah air khususnya di bindang olah raga Sepakbola Indonesia?. Kita semua memang haus dan dahaga akan prestasi di dunia Sepakbola Indonesia. Kita tentu mengingat "masa lalu" prestasi dunia sepakbola di Tanah air yang sudah malang melintang dalam memberikan catatan tinta emas prestasi yang membanggakan di tanah air.

Siapa yang tidak kenal dengan mantan kapten timnas Indonesia, Robby Darwis?. Ya saya pun masih ingat mantan Kapten Timnas Indonesia itu. Dalam sebuah tayangan di televisi swasta yang saya tonton tadi malam, sang mantan kapten Timnas Indonesia itu berpesan kepada Kapten timnas Merah Putih, Firman Utina, untuk bisa menjaga ritme permainan mereka. "Saya berharap timnas Indonesia menjaga ritme permainan mereka terutama pada saat melakukan serangan ke lawan, dan jangan ragu untuk berimprovisasi dalam menjaga pertahanan sendiri" demikian kira kira katanya.

Jangan di Politisir
Hahaha. Ini dia yang paling seru nih. Konon kata orang, jika menonton laga pertandingan bergengsi seperti Sepak Bola, apalagi yang lagi serunya pertandingan laga Final leg Pertama antara Tim Merah Putih kebanggan kita Indonesia VS Tim "Harimau Malaya" Malaysia yang merupakan "musuh" abadi bangsa ini dalam olah raga.

Akankah aroma dendam mewarnai pertandingan Indonesia VS Malaysia ini mengingat tim Malaysia dipecundangi oleh tim merah putih dengan skor telak 5-1 itu ? Apakah pertandingan tim Indonesia VS tim Malaysia ini juga akan diwarnai insiden tidak perlu mengingat hubungan luar negeri antara Indonesia dan negeri Jiran itu sering pasang surut oleh berbagai berita penyiksaan TKI kita di Malaysia? Oh semoga saja tidak ya. Olah raga ya Olah raga donk. Sajian Olah Raga tetap lah di ranah Olah Raga. Tidak elok jika "ditarik tarik" masuk ke wilayah politik apalagi dipolitisir.

Kadang saya geli juga menyaksikan timnas Indonesia yang manut dan nurut saja "digiring" masuk ke kelompok partai terentu hingga kepada kepentingan partai terentu. Sudah kita saksikan bersama sama bahwa presiden SBY kita, Soesilo Bambang Yudhoyono atau biasa kita kenal dengan sebutan bapak SBY menghimbau kepada PSSI agar tidak menaikkan harga tiket untuk sebagian masyarakat kita yang tidak mampu agar bisa hadir di GBK untuk mendukung timnas Indonesia bertanding melawan Malaysia. Kita tahu bahwa pak SBY itu dari Partai Demokrat berkuasa dan pemenang dalam Pemilu. Sedangkan Ketum PSSI si semprul Nurdin Halid adalah "kader" Partai Golkar yang diketuai oleh Mr Aburizal "Ical" Bakrie itu.

"Saya ditelepon oleh Pak Aburizal Bakrie agar menurunkan harga tiket sesuai dengan himbauan bapak Presiden" begitu kata Nurdin Halid saat diwawancarai oleh salah satu media TV Swasta yang saya tonton semalam. Menurut Nurdin semprul ini, Pihak PSSI tidak menerima permintaan resmi dari bapak SBY sebagai Presiden untuk menurunkan harga tiket, tetapi dia melihat tayangan di TV bahwa bapak SBY mengatakan demikian. Jadi, kata Nurdin, dia menurutnkan harga tiket kelas III bukan karena kepatuhannya kepada orang nomor 1 di republik tercinta ini, dalam hal ini presiden SBY. Si Nurdin ini menurunkan harga tiketnya karena mematuhi perintah dari sang ketua Umum Partai Golkar ya Mr ICal itu tadi. "Kan saya kadernya Pak Ical bla bla bla...." terasa betul aroma politik dan ABS si Nurdin ini. Weleh weleh weleh.

"Sebagai bangsa Indonesia saya merasa malu karena even Internasional ini harus menurunkan harga tiket karena ini diluar batas kewajaran" kata Nurdin Halid. La yang malu itu siapa mas Nurdin? Seharusnya anda lah orang pertama di negeri ini yang tidak punya rasa malu menaikkan harga tiket seenak perutnya dengan berdalih konsultasi dengan AFF segala macem untuk menutupi rasa rakusnya mengeruk keuntungan sebesar besarnya dari eforia sepakbola di tanah air. Julukan "Aji Mumpung" pun langsung disematkan kepada orang nomor satu di jajaran kepengurusan PSSI ini. Sudah harga tiket mahal, namun tidak dibarengi dengan sistim penjualan tiket yang bermartabat. PSSI seperti tutup mata dan tutup telinga dari jeritan dan teriakan orang yang memaki maki PSSI dan menghujat habis habis Nurdin Halid yang memang sudah semprul di awal babak penyisihan ini.

Sebagai penutup di blog postingan saya hari ini adalah harapan dan juga harapan dari seluruh pecinta sepakbola dari seluruh Indonesia, Berjuanglah semaksimal mungkin untuk menaklukan tim Harimau Malaya Malaysia baik di putaran Leg Pertama maupun putaran di Leg Kedua dalam ajang kejuaran piala AFF 2010 ini.


Insya Allah Tim Garuda Indonesia menang.
Amin Ya Robbal Alamin








Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia