GARUDA : Tidak kurang dari 30 (tiga puluh) lebih saya menggunakan Garuda Indonesia
dari tahun 2008 sampai 2010 ini. Photo Asep Haryono

Banyak diberitakan beberapa hari terakhir ini beberapa rute penerbangan Garuda Indonesia ke berbagai tujuan di Indonesia mengalami penundaan (delay) hingga kepada pembatalan sepihak (cancel) oleh Maskapai Plat Merah itu. Bahkan ada yang sampai delay 6 jam lebih lamanya. Saya sangat prihatin membaca berita yang amat signifkan ini. Sebagai orang yang sangat sering menggunakan Garuda Indonesia, saya turut terkejut dengan perkembangan terakhir ini. Iklan Garuda Indonesia di televisi yang mengembar-gemborkan mengutamakan ketepatan waktu kini saatnya ditinjau kembali penayangan iklan tersebut.

Hak Hak Penumpang Maskapai Penerbangan memang sudah dijamin dalam surat keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM 25 Tahun 2008 yang menyebutkan dengan jelas jika terjadi Keterlambatan penerbangan lebih dari 180 menit maka airlines yang bersangkutan wajib memberkan minuman, makanan ringan, makan siang atau makan malam dan apabila penumpang tidak dapat dipindahkan ke penerbangan berikutnya atau ke perusahaan penerbangan berjadwal lainnya, maka kepada penumpang wajib diberikan fasilitas akomodasi untuk dapat diangkut pada penerbangan hari berikutnya.

Saya pernah punya pengalaman mengalami delay dari Garuda Indonesia saat pulang dari kegiatan pertemuan konsultasi KangGURU Indonesia Denpasar, Bali dan pulang menuju Jakarta untuk selanjutnya connect lagi dengan Garuda Indonesia juga ke Pontianak. Saat itu di tiket tertera keberangkatan jam 13.45 WIB, saya sudah berada di Bandara Ngurah Rai 2 jam sebelumnya. Namun tidak disangka sangka jadual penerbangan Garuda Indonesia ke Jakarta hari itu ditunda (delay) dan akan diberangkatkan sore harinya.

Karena saya bersikeras harus ke Jakarta siang itu, maka dengan diantar seorang staff dari Garuda Indonesia saya diantar kebagian loket Garuda Indonesia untuk penguangan kembali (refund) tiket Garuda Indonesia saya dengan utuh. Kemudian saya dipindahkan (transfer) ke pesawat Air Asia dengan tujuan Jakarta.. Dan Alhamdulillah saya pun berhasil terbang ke Jakarta siang itu dan sesampainya di SOETTA Jakarta saya langsung connect dengan Garuda Indonesia lainnya menuju Bandara Soepadio di Pontianak, Kalimantan Barat.

Dari DETIK COM ada berita yang menyebutkan bahwa Garuda Indonesia sedang menerapkan system satu atap dari 3 sistem yang sudah ada. Selama ini memang Garuda Indonesia memiliki 3 sistem yang berdiri sendiri yakni system yang memonitor pergerakan pesawat, system yang memonitor pergerakan awak kabin, dan yang terakhir adalah system yang memonitor jadual penerbangan. Mereka saat ini tengah menggabungkan ketiga system tersebut dalam sebuah system satu atap, system baru yang mereka sebut sebagai system pengoperasian terpadu yang terintegrasi (Integrated Operational Controll System (IOCS).

Saya dan mungkin para calon penumpang Garuda Indonesia lainnya tidak perduli dengan ribuan alasan yang disampaikan kepada Garuda Indonesia. Alasan penerapan system terpadu yang dilakukan Garuda Indonesia tersebut tidak bisa dijadikan justifikasi (pembenaran) penerapan Delay bagi semua calon penumpang Garuda Indonesia. Kami adalah raja, kami adalah konsumen. Kami menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan mengeluarkan uang sesuai dengan harga Tiketnya. Itu sudah kewajiban kami sebagai pengguna jasa Garuda Indonesia. Jadi kami, para calon penumpang Garuda Indonesia, mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik dari maskapai kebanggaan Indonesia Garuda Indonesia. Suatu permintaan yang wajar bukan.


Terima Kasih


Asep Haryono
GFF Number : 726259634
Current Membership level : Regular Blue
Membership validity : 31 Dec 2011

Komplek Duta Bandara
Blok C6/14. Jalan Ahmad Yani II Supadio
Pontianak

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia