Dear Blog,

Memanasnya hubungan bilateral ditingkat Menteri antara INDONESIA dengan MALAYSIA akhir akhir sudah pada tahap yang sudah tidak dapat dianggap remeh lagi. Isu isu kecil dan sangat sepele saja seperti penangkapan DKP oleh Tentera Diraja Malaysia, Penganiayaan Wasit Donald oleh 4 Polisi Malaysia, Pembalakan Kayu , serta yang paling menghebohkan dan hampir meletupkan senjata andalah sengketa Ambalat. Memang sejauh ini kedua negara masih membahas isu isu yang meresahkan kedua negara ini yang dibahas dalam tingkatan Kementerian Luar Negeri kedua Negara. Isu isu kecil ini memang sebaiknya segera diselesaikan secara baik sebelum akhirnya melebar dan dipanas panasi oleh Media Indonesia yang memang paling terdepan dalam memberitakan isu isu Indonesia dan Malaysia ini. Namun apa sebenarnya yang terjadi dan Bagaimana kita meyikapinya?.

Tetap Tenang
Memang sebaiknya kita tetap tenang. Sebagai warga Negara Indonesia , ya tentu saya tidak terima negara Indonesia dinjak injak harkat dan martabatnya oleh Malaysia. Berbagai pelanggaran kedautalan di perairan Ambalat yang hampir saja meletuskan senjata di angkatan bersenjata kedua belah pihak harus disikapi secara serius. Pencaplokan kebudayaan Indonesia yang diklaim sepihak oleh Malaysia juga harus mendapatkan perhatian serupa. Namun janganlah semua itu menjadikan kita menjadi BUTA akan fakta fakta di lapangan. Fakta di lapangan memang tidak seperti yang diberitakan oleh pers dan Media Indonesi yang sudah terkenal paling terdepan dalam memberitakan isu isu Indonesia dan Malaysia secara gencar dan terperinci. Hal ini bertolak belakang dengan Media Malaysia yang cenderung netral dan datar menanggapi isu isu seperti ini.

Untuk berperang secara Militer bukanlah suatu keputusan yang bijak. Ditengah maraknya aksi aksi terorisme yang melanda di seluruh Indonesia, memang sebaiknya antara Indonesia dan Malaysia tidak usah cari perhatian dan sensasi dengan membuat perang baru di kawasan Asia Tenggara. Sudah banyak negara di dunia ini yang sudah terlibat konfrontasi langsung alias berperang misalnya saja Korea Utara dan Korea Selatan. Kedua negara sebenarnya sedang berperang antara satu dengan lainnya dan hanya di "batasi" oleh gencatan senjata.

Sedikit aja pelanggaran di salah satu negara tersebut, akan berperanglah mereka. Malaysia memiliki pakta pertahanan dan aliansi kerja sama militer dengan Australia dan Inggris. Jadi jika salah satu negara aliansi itu terancam atau berperang dengan negara lain, maka klausul kerja sama militer mereka bertiga akan segera di aktifkan. Jadi dengan kata lain jika Indonesia berperang dengan Malaysia secara militer, maka klausul Aliansi Militer Malaysia akan diaktifkan. Indonesia akan digempur oleh tiga Negara : Malaysia, Australia dan Indonesia. Nah pikir pikir lah...
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia