Dear blog,

Masih segar dalam ingatan ku saat applikasi ku diterima pada kegiatan konperensi Pemuda tingkat Dunia , namun bukan ala PBB , yakni One Young World (OYW) di London bulan Pebruary 2010 lalu. Masih ingat betapa diri ini (jiaaaaa-red) diterima dengan aklamasi perolehan suara (vote) lebih dari 50 dan sudah berubah status dari sebagai calon (candidate) menjadi delegasi (delegate). Betapa diri ini (awalnya) begitu gembira dengan harapan membuncah (saat itu) berangkat ke London (Inggris) yang notabenenya belum pernah sekalipun diriku ini menghampirinya. Betapa senang bayangan diri ini memegang Salju nan dingin dan memandangi jam dinding Big Ben di pusat kota London. Membayangkan diri ini akan menjadi "selebriti dadakan" di kantor karena berangkat ke London. Ah manisnya.

Bahkan ada teman kantor yang sudah ancang ancang mau meminjamkan jaket tebalnya untuk aku pakai saat berangkat menuju London nanti. Wih berjuta angan dan impian membuncah saat itu, saat diri ini sudah dinyatakan berhasil lolos dengan katagori junlah suara (vote) sudah melebih batas minimal 50 untuk bisa lolos menjadi delegasi. Sejak dinyatakan lolos itulah, nama ku sudah bergabung dengan ratusan nama nama lainnya sesama delegasi OYW 2010 London yang berasal dari berbagai belahan dunia, wah senangnya.

Namun angan dan harapan manis itu menjadi sirna takala aku harus menghadapi kenyataan bahwa untuk berangkat menghadiri One Young World (OYW) 2010 di London itu harus menanggung sendiri semua biayanya, mulai dari tiket pesawat ke London, akomodasi penginapan, meals dan lain sebagainya. Total semuanya berjumlah 3000 Poundsterlling atau kalaw dirupiahkan sekitar Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah-red)

Bukan hal mudah untuk mencari dana sendiri melalui aktifitas fund raising untuk mencari dana sebesar itu untuk bisa menghadiri OYW 2010 London. Walaupun sudah dibekali costumized proposal yang sudah disediakan oleh panitia OYW2010 London untuk digunakan oleh para calon delegasi OYW2010 guna mencari dana sendiri, tetap saja diriku tidak bisa berbuat banyak untuk bsia meraih angka fantastis itu. Mungkin karena timing rencana penyebaran proposal OYW2010 itu di bulan Nopember- Desember 2009 yang jelas jelas banyak perusahaan yang sudah tutup buku atau tutup pembukuan.

Dear Blog,
Teman teman semua, sebangsa seTanah Air Indonesia
Rekan rekan Delegasi Indonesia di AAYF2010 Bandung
Pa Kabar kalian hari ini?

Menurut jadual dari Panitia Pelaksana Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 hari ini adalah jadual kalian semua untuk adalah diskusi hingga tengah hari nanti yang terbagi dalam 3 (tiga) group). Tiap group berdiri sendiri dengan tema masing masing, misalnya Group 1 bertemakan Promoting Youth Engagement in MDGs , begitu pula dengan group 2 dan group 3 lainnya masing masing memiliki tema sendiri sendiri. Loh kok saya bisa tau? Ya Tau donk. Saya kan delegasi Indonesia di AAYF2010 ini juga, namun karena terkendala dana yang tidak memadai jadi saya tidak dapat menghadiri even keren semacam AAYF2010 ini. Dan sebagai salah satu delegasi Indonesia di AAYF2010 ini juga saya dapat salinan informasi dari Panitia Penyelenggaranya. Jadi akurat donk

Hari ini mungkin hari terakhir teman teman Delegasi Indonesia berdiskusi di ajang Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 ini, karena menurut schedule dari Panitia sore atau malam nanti akan diadakan closing ceremony alias upacara penutupan yang didahului oleh penyerahan deklarasi Asia Africa kepada Panitia Pelaksana. Hmmm. Tidak terasa 3 (tiga) hari utama masa masa sibuk para Delegasi Indonesia di AAYF2010 itu bertukar pikiran , berbagi pengetahuan ilmu, dan sharing kebudayaan antara sesasam peserta yang konon berasal dari 41 (empat puluh satu) negara itu. Dan dari semua itu 85 (Delapan puluh lima-Red) peserta lainnya berasal dari Indonesia. Dan saya termasuk di dalamnya tentunya.

Mungkin rekan rekans Delegasi Indonesia AAYF2010 dan rekan blogger lainnya masih penasaran kenapa saya sampai tidak dapat hadir atau belum dapat hadir di even bergengsi sekelas Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 di Bandung ini. Well, tidak apa saya postingkan di Blog saja. Soale ada kawan kantor saya yang mengatakan lebih baik menulis di Blog yang memang dipersiapkan untuk menulis, dan tidak menulis di Facebook. Setelah saya pikir pikir memang 'habitat' tulisan itu ada di blog hehehe. Ya udah why not. AKu ikut aja deh.

Ada 3 (tiga) alasan saya tidak dapat (belum dapat) hadir di Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 di Bandung 23-27 Agustus 2010 walaupun saya sudah dinyatakan lolos seleksi oleh Panitia Penyelenggara dan berhak mendapat tiket sebagai salah satu delegasi Indonesia di ajang AAYF2010 ini. Alasan itu adalah sebagai berikut

  1. Kendala Dana
    Yap. Dari semua alasan yang ada, alasan Dana yang kurang memadai (bahkan amat minim menyedihkan abis eui-red) menjadi primadona alasan saya tidak dapat hadir di even Asia Africa Youth Forum (AAYF) 23-26 Agustus 2010 di Bandung. Dari 4 (empat-red) proposal permohonan Dana ke Beberapa Instansi Pemerintah semuanya masih dalam tahap proses seleksi, dan pertimbangan. Tidak tau akan dikasih atau tidak. Sedangkan dari Kantor Kepala DPRD Kabupateni Kubu Raya sudah menggelontorkan dana Rp.100.000,- (Seratus Ribu Rupiah-red). Lumayan 100 ribu juga duit kan?. Sedangkan keperluan untuk tiket ke Bandung saja saya perkirakan bisa mencapai 3 jeti maklum aja kan tanggal pelaksanaan AAYF2010 itu pertengahan mau lebaran yang aku perkirakan harga tiket pesawat akan melejit menjuling eh menjulang sampai ke awan alias mahal.

    Selain dana sendiri yang memang tidak ada (belum memadai). Ada dana sendiri tapi memang sudah saya siapkan untuk THR (Tunjangan Hari Raya) Iedul Fitrie yang tidak lama lagi akan menjelang. Selain itu keperluan lain menjelang lebaran juga tidak kalah ramenya dan siap untuk ditunaikan, selain tagihan rutin bulanan seperti biaya Baby Care keluarga, tagihan Air dan PDAM. Mungkin ada hikmah dari point 1 ini. Yakni menabung. Hehehe terus terang tabungan saya dikit bangeds. Kayaknya aku harus gemar menabung deh sejak saat ini. (Tidak ada istilah terlambat tentunya khan..)

  2. Kendala Perizinan atau Waktu
    Nah untuk yang satu ini bisa dimaklumi. Sebagai salah satu karyawan swasta di salah satu perusahaan koran di propinsi Kalimantan Barat, saya hanya mendapat jatah 12 (dua belas-red) hari CUTI KERJA. Nah 5 (Lima-red) hari jatah cuti saya sudah saya pergunakan saat mengikuti workshop dan Consultative Group Meeting KangGURU Indonesia di Bali medio Juni 2010 lalu. Nah praktis tersisa lebih kurang 7 (tujuh-red) hari lagi sisa cuti kerja taunan ku.

    Nah kalah ku ambil sisanya untuk kegiatan AAYF2010 ini yang konon akan menghabiskan 4 sampai 5 hari jatah cuti, lama lama jatah cuti ku untuk Mudik Lebaran ke kampung halaman menjadi tinggal 2 hari saja. Wah wah ini tidak benar kalaw saya harus memaksakan diri untuk hadir di ajang Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 ini. Sebenarnya ini juga masih bisa "kompromi" asal fulus alias duit untuk berangkat ke Bandungnya mencukupi.

    Andai (berandai andai nih) dana cukup untuk menghadiri AAYF2010 ke Bandung, mungkin juga tidak akan saya hadir. Jika pun hadir mungkin tidak akan sampai selesainya kegiatan AAYF2010 hingga keacara Field Trip di hari terakhir kegiatan. Kenapa karena menurut jadual bulan November 2010 saya harus berangkat ke Denpasar, Bali untuk meeting taunan KangGURU Indonesia yang aku perkirakan akan menghabiskan 3-5 hari. Nah nah gimana tuh. Jadi jika AAYF2010 saya ambil dan hadir, maka akan semakin sempit peluang saya untuk bisa hadir di CGM Meeting di Bali. Jika disuruh memilih prioritas mana yang mau dihadiri AAYF2010 atau Meeting di Bali? Wah maunya sih dua duanya saya ambil hehehe. (Kemaruk-red). Tapi kalaw ditimbang timbang saya lebih cenderung mau hadir di Consultative Group Meeting ( CGM) di Bali saja karena menyangkut posisi saya sebagai perwakilan resmi (official representative) KangGURU Indonesia yang didanai dari AusAID dan Pemerintah Australia. Coba think about it :)

  3. Kendala Istri yang sedang Hamil
    Walau ini bersifat personal atau pribadi, namun mau tidak mau menjadi salah satu penyebab aku tidak menghadiri di acara Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010 23-27 Agustus 2010 di Bandung ini. Istri sudah memasuki bulan ke 6 atau 7 masa kehamilannya dan beliau mengajar di luar kota. Tidak mungkin dia mengendarai kendaraan roda dua (motor-red) ke Lokasi tugasnya mengajar di SMA Negeri 1 Kubu Raya (4 jam dari kota Pontianak-red). Dan sudah menjadi "tugas" saya untuk menjadi "tukang ojeg" alias antar jemput istri dari dan ke lokasi tugasnya mengajar.

    Jadi tidak etis dan tidak elok (bahkan mungkin dianggap tidak bertanggung jawab-red) jika saya meninggalkan istri yang sedang menunggu kelahiran ini dengan leyeh leyeh dan happy happy di AAYF2010 di Bandung dan meninggalkan istri yang kesusahan di rumah seorang diri (Kami belum memiliki pembantu-red). Apa pun akan aku korbankan asal istri di rumah terjaga dan terlindungi kondisi kehamilannya. Dan untuk itu pula saya ikhlas tidak dapat menghadiri AAYF2010 ini. Selain itu juga rumah tentu dalam keadaan kosong melompong selama 4 hari jika aku hadir di AAYF2010 di Bandung ini. Sungguh tidak elok meninggalkan rumah dalam keadaan kosong karena berpotensi mengundang tamu tidak diundang (baca: maling). Walau ada petugas jaga atau ronda, tentu kita juga wajib menjaga property rumah sendiri bukan?

  4. Aku tidak Punya Tabungan
    Nah nah ini dia sebuah contoh buruk dari diri saya yang tidak layak untuk diikuti oleh seluruh pemuda di republik tercinta ini. Tidak punya tabungan atau malas menabung. Padahal sudah buanyak artikel, tulisan , laporan dari berbagai sumber yang sudah banyak diposting diberbagai media betapa pentingnya menabung untuk masa depan. Aku akui aku termasuk yang malas untuk berinvetasi atau menabung. Nah sekarang baru kena "batu" nya yang selama ini aku remehkan dan sekarang aku sendiri yang harus menanggung akibatnya. Selama ini meremehkan menabung sekarang aku sendiri yang harus menerima konsekuensinya.

    Mungkin jika aku punya tabungan walaupun cuma 3 jeti suatu jumlah yang amat besar ongkos hadir di Asia Africa Youth Forum (AAYF) bagi ku yang tidak punya tabungan barang sepeserpun. Aku memang termasuk insan yang boros pengeluaran, malas mencari penghasilan tambahan dan gaya hidup yang konon cenderung hedonis dan konsumtif. Sungguh suatu contoh yang tidak layak untuk dicontoh para blogger sekalian di mana saja yang membaca artikel ini. Derita AAYF2010 yang aku rasakan, semoga tidak akan terulang lagi. Insya Allah mulai kasus AAYF2010 ini, saya akan sisihkan penghasilan saya untuk menabung untuk masa depan. Menabung itu penting. (la baru sadar-red)
Nah jelas bukan. Itulah 3 (tiga) alasan utama sehingga pada akhirnya saya tidak dapat hadir di even Asia Africa Youth Forum (AAYF2010) ini. Walaupun even ini sangat menarik karena network yang bisa dibangun bisa memberikan harapan dan kerja sama yang lebih erat di masa yang akan datang. Namun apa dikata kenyataan memang mengharuskan saya untuk sabar dan ikhlas untuk melepas Asia Africa Youth Forum(AAYF) 2010 di Bandung ini. Walaupun saya sudah merencanakan sejak awal saya mengajukan application ke panitia AAYF2010 sekitar awal Maret 2010 ini, namun rencana saya tidak sama dengan rencana ALLAH SWT. Manusia hanya merencanakan, dan ALLAH Maha Esa yang menentukan.

Mungkin ALLAH SWT mempunyai rencana lain buat ku? Wallahu Alam
Hanya ALLAH SWT saja yang tau
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia