Dear Blog,

Sudah hampir sepekan lebih aku pergi kesana kemari mengantarkan proposal mohon bantuan dana ke berbagai instansi pemerintah di propinsi Kalimantan Barat .Memangnya Proposal apa sih yang kubawa berhari hari itu?. Tentu saja proposal bantuan dana untuk bisa mengantarkanku berangkat ke Bandung (Jawa Barat) dalam rangka menghadiri Forum Asia Afrika (Asia Africa Youth Forum) 2010 yang direncanakan dilaksanakan pada tanggal 23 - 26 Agustus 2010 mendatang.

Pengalaman di "ping pong" karena urusan administrasi yang berbelit belit memang sudah sejak lama aku rasakan. Lambatnya fungsi pelayanan dari instansi pemerintah ini memang sudah aku alami sejak lama. Ada memang beberapa instansi pemerintah yang top bangeds pelayanannya kepada masyarakat seperti Perpanjangan STNK/SIM dan Pembuatan atau perpanjangan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pontianak. Kedua instansi pemerintah itu kunilai terbaik dan terdepan dalam memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat.

Bolak Balik Terus e
Nah dari sub judul tulisan ini tertulis judul "bolak balik terus" ya memang birokrasi di Pemerintahan memang melelahkan, dan kamu harus siap siap dilempar ke sana kemari untuk alasan yang mungkin anda sendiri tidak akan bisa dimengerti. Apakah memang fungsi pelayanan dari instansi Pemerintah memang lamban, atau memang dari masyarakatnya sendiri yang tidak paham birokrasi dan tatacara alur pengurusn administrasi di instansi pemerintah tersebut. Yang jelas aku juga merasakan hal hal demikian dan memang cukup melelahkan bolak balik ke sana kemari pake motor siang siang di saat bulan Puasa Ramadhan ini.

Coba aja liat contoh yang aku alami saat mengantarkan Proposal AAYF 2010 Bandung ke salah satu instansi pemerintah di Jalan Ahmad Yani hari kemarin (Jumat 13 Agustus 2010). Bolak balik dan proses penyeleksian proposalnya memerlukan waktu yang cukup lama kira kira hampir 1 (satu) minggu dari satu meja ke meja yang lain.

Jadi kesimpulannya mungkin karena prinsip "Uang masuk dipermudah, uang keluar dipersulit" ini bisa jadi menjadi kiblat instansi pemerintah atau swasta sekalipun. Memang tidak semuanya demikian, tapi ini hanya dugaan ku saja. Aku tidak menuduh loh. Contohnya yang sudah aku sebutkan tadi untuk perpanjangan STNK/SIM amat memuaskan khususnya untuk ku sistim pelayanannya. Karena apa? Ya karena saya memberi "uang masuk" kepada kas Pemerintah jadi pelayanannya dipermudah. Giliran saya membawa proposal permohonan dana kepada instansi instansi pemerintah tertentu dipingpong ke sana kemari. Karena apa? ya karena saya memohon dana dari Pemerintah dan itu bersifat "uang keluar" jadi berbelit birokrasinya. Hahahhaa. Ada logikanya memang.

Kesimpulan Tapi ada yang unik juga loh. Saat aku dan keluarga shopping (cieeee belanja eui -red) di Ahmad Yani Megal Mall awal bulan Agustus lalu, antrian memanjang mengular di mana mana justru di areal pembayaran (cashier-red). Nah orang mau bayar, mau menyerahkan uang aja masih sulit. Cobalah pos pos pembayaran belanja (cashier point-red) itu diperbanyak. Juga hal ini bisa diterapkan di instansi yang fungsi utamanya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Kas kas pembayaran diperbanyak misalnya di loket PLN, loket PDAM , loket Pajak, loket Perpanjangan/Pembuatan STNK/SIM, serta loket di kantor IMIGRASI tempat pembuatan paspor baru.

Berikan kemudahan masyarakat dalam menunaikan kewajibannya membayar pajak, listik, air dan lain sebagainya kepada Pemerintah. Berikan kemudahan masyarakat dalam menunaikan kewajibannya kepada Masyarakat seperti membayar rekening listrik, air serta pajak. Jangan biarkan masyarakat mengantri lama dalam membayar kewajibannya itu. Demikian halnya pemerintah harus tanggap akan permintaan bantuan dana dari masyarakat kepada pemerintah melalui proposal proposal itu. Banyak lapisan masyarakat yang memerlukan bantuan dana dari pemerintah untuk berbagai keperluan. Pemuda, Masyarakt, Kalangan keagamaan, LSM, dan lainlain mengantarkan proposal permohonan dana kepada Masyarakat. Berikanlah masyarakat bantuan dana untuk memudah tujuan baik mereka.

Seperti yang sudah saya singgung diatas. "Uang masuk dipermudah, Uang Keluar Dipersulit" sebaiknya akan diganti redaksi susunan kalimatnya menjadi "Uang Masuk Dipermudah, Uang Keluar Dipermudah" nah cocok kan ya hahahaha

Dear Blog
Wah tidak terasa ya sudah memasuki hari Puasa ke 2 (dua) kalaw nda salah itung itunganku. Hmm bagaimana nih temans temans semua gimana rasanya sudah menjalani ibadah saum (Puasa) hari Pertama?. Adakah tantangan terberat yang kalian rasakan selama menjalani ibadah Saum di hari pertama itu. Mungkin untuk urusan Lapar dan haus tentu semua orang bisa melakukannya. Namun hakikat Puasa Ramadhan (cieee cam ustadz-Red) tidak sekedar menahan dahaga dan lapar saja bukan?.

Ya tentu saja karena dimensi puasa Ramadhan memang amat luas, dan tidak hanya mencakup dimensi menahan diri untuk makan, minum, melakukan hubungan sexual (Bagi yang sudah berkeluarga loh jadi yang belum berkeluarga tidak boleh-red) hehehe. Kok larinya kok bagas "gituan" seeh hahaa. Memang untuk menahan haus, lapar dan dahaga semua orang tentu bisa. Tapi puasa kan tidak hanya sekedar menahan haus dan lapar doangan kan. Masih banyak loh yang harus aku pahami dari puasa Ramadhan kali ini, dan ini benar benar perjuangan yang dahsyat bagi, Melawan hawa nafsu ku sendiri

Hari pertama Puasa Ramadhan aja sudah berderet godaan dari berbagai penjuru yang ingin mengoyak ibadah Saum ku. Mulai dari aneka penganan dan jajanan pasar yang menggoda menari nari di hadapan, ku sampei godaaan lain yang datang dari Kantor entah dari kawan maupun dari kebiasaan lain yang biasa ku lakukan di saat tidak dalam moment puasa Ramadhan, dan benar benar sungguh merupakan tantangan yang luar biasa hebatnya. Saya selalu berusaha untuk menahan diri untuk tidak terlalu jauh di pusaran godaan ini. Lalu apa yang harus aku persiapkan untuk menghadapi tantangan puasa Ramadhan kali ini, di hari kedua seperti sekarang ini?

Syethan tentu dibelenggu oleh ALLAH SWT di dalam bulan Suci Ramadhan. Namun kadang mahluk jelek itu akan selalu menggoda iman dan ketabahan hamba ALLAH SWT di bulan suci Ramadhan ini. Nafsu duniawi diibaratkan pada air laut yang asin dan luas tak bertepi. Seperti meminumnya dalam gelas dan memasukkannya ke dalam kerongkongan. Haus dan haus akan terasa membakar terongkongan, dan itulah penggambaran nafsu yang tidak boleh kita turuti tanpa dipikir beribu kali. Marilah kita berlomba lomba untuk mengisi amaliah bulan Ramadhan kali ini dengan amalan amalan yang bermanfaat baik bagi diri sendiri, maupun kebaikan bagi orang lain.

Selamat menjalankan ibadah saum Ramadhan 1431 Hijriah
Good Luck
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia