Hari ini aku merenung mengenai fenomena kehidupan yang berwarna warni seperti indahnya pelangi yang terang di saat sore hari. Kadang aku merasa fenomena yang terjadi ini memberikan pelajaran yang berharga untuk ku cermati. Bukan saja untuk kebaikan diri ini tetapi juga untuk kebaikan masa depan kita semua. Loh kok masa depan kita semua? Ya karena pelajaran hidup yang berharga yang terjadi di depan mata kita seolah olah mengharuskan kita untuk lebih mensyukuri nikmat dan karunia yang diberikan ALLAH SWT kepada kita semua, para hambaNYA di muka bumi.

Hal ini terjadi dalam beberapa hari terakhir ini. Sedih dan Bahagia datangnya hampir bersamaan dan terjadi di depan mata kepalaku sendiri. Di saat salah seorang rekan kantor ku Izan yang mendapat musibah ditinggal ibunda tercintanya untuk selama lamanya, saya berkesempatan hadir melayat di pusara ibundanya bersama sama dengan pelayat lainnya di salah satu pemakaman muslim yang terdapat di kawasan Danau Sentarum Pontianak.

Semua mata yang hadir duduk bermunajat dan berdoa kepada ALLAH SWT di depan makam almarhumah ibunda rekan Izan. Semua mata sembab dengan kesedihan mendalam, dan sesekali terdengar isak tangis sanak keluarga dan handai taulan yang mengantarkan almarhumah di peristirahatanya yang terakhir. Jangan kuatir, kita semua pasti akan menyusul almarhumah menghadap sang pencipta ALLAH SWT, dan itu sudah dijanjikan dalam kitab suci Al Quran, bahwa setiap mahluk yang bernyawa pasti akan menemui kematian. Kita semua cepat atau lambat akan segera menyusul almarhumah. Saya pun turut berduka cita.

Di sisi lain Bahagia juga datang. Sepasang insan yang memberanikan diri menikah sudah dilakukan. Sunah Rasulullah SAW sudah ditunaikan oleh pasangan menikah baru, rekan Shando dan Ditya Galih Mastika. Hiruk pikuk para tamu dan undangan memenuhi ruangan Balai Kencana di salah satu hotel ternama di kota Pontianak dan momenya pun bertepatan dengan malam minggu nan syahdu diterangi temaram cahaya bulan yang cukup terang dan cuaca yang baik. ah Indahnya. Ah Bahagia. Semua tamu merasa senang dan menikmati hidangan yang sudah disediakan, dan kedua mempelai larut dalam kebahagiaan. Saya pun turut bahagia.

Pelajaran apa yang bisa saya petik dari dua kejadian yang hampir bersamaan datangnya ini? Sedih dan Bahagia datang hampir bersamaan. Di satu sisi seseorang telah kehilangan orang yang dicintainya, ditinggal selama lamanya, dan di sisi lain seseorang bahagia telah mendapatkan seseorang yang dicintainya untuk berikrar menjadi suami istri untuk selama lamanya. Hanya maut yang akan memisahkan kedua pasangan pengantin baru yang berusia muda ini.

Semua ini memberikan tauladan dan pelajaran yang berharga bagi saya pribadi. Bahwa semua ini karena ALLAH SWT. Hanya kepada ALLAH SWT jugalah kita akan kembali, karena kita semua adalah Milik ALLAH SWT. Jika ALLAH SWT meminta kembali dari kita, kita wajib mematuhi perintah ALLAH SWT. ALLAH SWT Maha Kuasa. Dan jika kita memperoleh apa yang kita dambakan selama ini itu juga karena izin dari ALLAH SWT. Banyak pasangan yang sudah merencanakan menikah namun kandas di tengah jalan, atau gagal ditengah jalan atau gagal dalam perencanaan. Kalaw bukan karena izin ALLAH SWT tidak akan ada pernikahan.

Mari kita belajar dari semua ini.
Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia