Dear Blog,

Sudah bukan rahasia lagi kalaw diantara kita memang ada rasa tidak menyukai satu sama lainnya. Jangan bo ong deh. Perasaan itu akan slalu menyertai kita diri kita masing masing. Tidak perlu takut anda dicap tidak manusiawi. Karena perasaan benci itu juga ada kadar nilai positifnya. Kok bisa sih benci itu positif. Ya bisa saja perasaan membenci itu bernilai positif dan tidak selamanya rasa benci itu jelek. Unsur kebaikan juga ada di dalam rasa benci itu sendiri.

Sebagai contoh perasaan benci kita terhadap pelaku aborsi. Rasa benci kita terhadap koruptor yang merusak sendi sendi kehidupan keuangan negara kita. Rasa benci kita terhadap pelaku BLBI. Rasa benci kita terhadap pelaku pembobolan Bank Century. Serta berbagai perasaan benci kita terhadap kelompok yang merongrong kewibawan NKRI. Nah bukankah perasaan benci itu juga mengandung kebaikan. Perasaan BENCI itu biasanya muncul karena tidak ada daya upaya kita secara fisik untuk mengatasi hal hal itu. Perasaan itu muncul sebagai jawaban hati yang paling lemah. Kita tidak dapat membetulkan kesalahan itu. Yang paling bisa kita lakukan adalah di dalam hati. Kita tidak setuju perbuatan jahat itu. Nah dari sanalah rasa BENCI yang ikhlas bisa kita tanamkan dalam hati.

Ini akan menjadi persoalan jika kita tidak bisa memenej rasa benci dalam diri kita masing masing. Setiap orang yang kita benci harus mempunyai alasan jelas. Kita tidak bisa membenci seseorang yang kita sendiri tidak tau jelas apa yang diperbuat orang itu sehingga timbul perasaan benci kita kepadanya. Tidak mungkin kalaw tidak ada hujan tidak ada api tiba tiba anda membenci seseorang. Begitu juga sebaliknya tidak lazim orang lain membenci diri kita tanpa kita sendiri tidak tau apa yang telah kita lakukan sehingga orang membenci kita.

Persoalan akan semakin berkembang jika apa yang sudah kita miliki dengan perjuangan sendiri itu dibenci oleh orang lain. Atau juga orang lain membenci apa yang kita miliki. Apakah Anda pintar sampai orang menjadi benci terhadap anda?. Nah rasa benci seperti ini dibungkus oleh perasaan tidak suka sekaligus iri hati akan kelebihan yang dimiliki orang lain. Ataukah kita membenci seseorang karena orang itu terlalu keras "bunyi" nya karena bisa membahayakan posisinya?

Biasanya kita membenci seseorang karena orang itu melakukan pelanggaran kemanusiaan, pelanggaran hak hak manusia sewajarnya, dan juga melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan orang banyak. Lantas bagaimana dengan koruptor atau orang yang memperkaya dirinya sendiri, ataw orang yang tidak perduli sesama karena dirinya sendiri berusaha cari selamat?. Orang yang seperti ini tidak perlu dibenci. Karena kita tidak membenci orangnya. Karena sejelek apa pun orang berbuat sesuatu, atau sebaik apapun orang berbuat untuk kebaikan, pasti penerimaan orang lain akan berbeda satu dengan lainnya. Maksud baik pun kadang diterima orang lain dengan perasaan curiga. Maksud baik saja bisa ditanggapi dingin oleh orang lain. Apalagi maksud jahat sudah tentu orang tidak akan suka.

Setiap orang berhak menjadi Baik, sebagaimana setiap orang juga berhak menjadi jahat. Seperti yang sudah saya singgung diatas, setiap orang punya alasan mengapa berbuat baik dan mengapa harus berbuat tidak baik. Kalaw orang itu menindas orang lain, merugikan orang lain, mencopot jabatan seseorang yang tanpa alasan, sebaiknya orang itu jangan dibenci. Karena kita tidak membenci orangnya. Yang kita benci adalah Policy dan behaviornya. Kalaw orang lain bisa membenci anda, maka anda pun bisa melakukan hal yang sama kepada orang itu.

Ingatlah selalu. Kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan

Bandara Supadio Pontianak From Bali With Love Selfie Dengan Selebritis
| Copyright © 2013 Asep Haryono Personal Blog From Indonesia